Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Daun Kratom yang Rencananya Akan Diekspor Indonesia?

Kompas.com - 25/10/2023, 17:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Daun kratom akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, pemerintah berencana mengekspor daun kratom sebagai komoditas herbal.

Kendati demikian, rencana ekspor daun kratom masih menjadi perdebatan. Diberitakan Kompas.com, Minggu (22/10/2023), Badan Karantina Indonesia (Barantin) merespon rencana tersebut.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Barantin, Adnan mengatakan, Indonesia masih belum diperbolehkan mengekspor kratom.

Hal ini karena masih diperlukan penelitian khusus dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memastikan apakah tumbuhan tersebut layak konsumsi atau tidak.

"Berdasarkan BRIN itu bilang dibutuhkan penelitian lebih lanjut soal kratom. Jadi kita menunggu itu karena jangan sampai kita mengiyakan yang satu dengan yang lain. Yang satu memperbolehkan, yang lain tidak. Yang satu bilang narkoba, yang satu tidak masalah, enggak boleh itu," kata Adnan.

Baca juga: Apa Itu Daun Kelor dan Manfaatnya?

Lantas, sebenarnya apa itu daun kratom dan mengapa diperdebatkan beberapa pihak?

Dikutip dari Traditional Medicine Jurnal Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam makalah berjudul "Aktivitas Antinosiseptif Fraksi Airdaun Kratom (Mitragyna speciosaKorth.) pada Mencit Jantan Swiss", daun kratom memiliki nama latin Mitragyna speciosa Korth.

Daun kratom adalah tanaman asli negara-negara di Asia Tenggara. Selain di Indonesia, tanaman ini juga tumbuh di Papua, Thailand dan Malaysia.

Di Indonesia, daun kratom merupakan tanaman yang banyak dijumpai di Kalimantan Barat, umumnya banyak tumbuh di Kabupaten Kapuas Hulu yang dikenal sebagai kratom atau purik.

Daun kratom memiliki efek seperti morfin

Dalam makalah ini juga mengungkapkan bahwa daun kratom diketahui memiliki efek obat atau farmakologi seperti analgesik opioid (antinosiseptif).

Dilansir dari WebMD, Rabu (25/10/2023), pohon asli Asia Tenggara ini, pada bagian daunnya mengandung bahan kimia yang disebut mitragynine. Cara kerja zat ini seperti opioid, misalnya morfin.

Baca juga: Mengenal Daun Kratom Si Opioid Alami, Apa Saja Bahaya dan Potensinya?

 

Daun kratom memiliki efek penghilang rasa sakit seperti pada kebanyakan jenis obat opioid. Tak hanya itu, daun ini juga memiliki banyak masalah keamanan yang sama seriusnya dengan opioid lain.

Khasiat daun kratom sering digunakan untuk menghentikan penggunaan heroin, morfin dan obat opioid lainnya.

Kratom juga digunakan untuk mengobati batuk, depresi, kecemasan dan berbagai kondisi lainnya.

Kendati demikian, belum ada bukti ilmiah yang baik untuk mendukung penggunaan daun kratom. Sebab, menggunakan kratom juga bisa saja tidak aman.

Di beberapa negara, daun kratom juga dilarang karena masalah keamanan serius dalam penggunaannya, terutama di Amerika Serikat.

Bahkan, FDA, regulator pengawas obat negara ini telah memperingatkan konsumen untuk menghindari penggunaan produk yang mengandung daun kratom.

Baca juga: Segudang Manfaat Daun Kelor Berdasarkan Sains, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com