Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Besar Genetika dalam Menentukan Kapan Terjadinya Menopause

Kompas.com - 24/10/2023, 17:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan setiap wanita adalah proses alamiah yang disebut "menopause."

Menopause adalah saat ketika siklus menstruasi seorang wanita berhenti sepenuhnya, menandai akhir dari masa subur dalam kehidupan seorang wanita.

Baca juga: 4 Makanan yang Berpengaruh Terhadap Gejala Menopause

Proses ini umumnya terjadi pada usia 45 hingga 55 tahun, meskipun rentang usia ini dapat bervariasi.

Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Faktor apa yang memainkan peran dalam menentukan kapan dan bagaimana menopause terjadi?"

Genetika salah satu faktornya

Dilansir dari Science Daily edisi 12/6/2019, jurnal The North American Menopause Society (NAMS) mengkonfirmasi peran genetika dalam menentukan usia wanita saat menopause.

Usia menopause, yang biasanya terjadi sekitar usia 52 tahun, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk riwayat keluarga. Jika ibu Anda mengalami menopause dini, kemungkinan Anda juga akan mengalami hal yang sama.

Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan analisis data genetik bersama untuk menjelajahi hubungan antara usia menopause dan umur panjang wanita.

Temuan mereka memberikan bukti tambahan tentang peran faktor genetik dalam menentukan usia menopause.

Selain itu, penemuan varian genetik baru mengindikasikan adanya kemungkinan mekanisme genetik yang memengaruhi hubungan antara usia menopause dan umur panjang manusia.

Hasil penelitian ini mendukung konsep bahwa genetika memainkan peran penting dalam menentukan usia menopause dan memunculkan potensi adanya mekanisme genetik yang terlibat dalam menentukan umur panjang manusia.

Baca juga: Kenali Gejala Menopause Selain Berhenti Menstruasi

Mengapa genetika memiliki peran yang begitu besar?

Dilansir dari The Guardian, Rabu (18/10/2023), peneliti dari Universitas Cambridge, Exeter, dan Kopenhagen telah menemukan bahwa dua gen yang dikenal sebagai CHEK1 dan CHEK2 memainkan peran dalam memahami perbedaan antara wanita-wanita ini.

Para peneliti telah meneliti lebih dari 200.000 wanita dan menemukan hampir 300 sinyal genetik yang berkaitan dengan menopause.

Hasil awal menunjukkan bahwa dua gen, CHEK1 dan CHEK2, memiliki peran penting dalam hal ini. Ketika CHEK2 dihambat pada tikus memperpanjang rentang hidup reproduksi keturunan mereka. 

Sama halnya, ketika peningkatan ekspresi CHEK1 pada tikus juga menghasilkan perpanjangan umur reproduksi keturunannya dengan meningkatkan jumlah telur pada tahap awal kehidupan janin.

Data juga menunjukkan bahwa kekurangan protein CHEK2 terkait dengan menopause yang terjadi lebih dari tiga tahun lebih lambat. 

Umur reproduksi wanita bervariasi, dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa faktor genetik lebih berperan daripada yang faktor sebelumnya diketahui,

"Kami telah menemukan lima kali lebih banyak faktor genetik daripada yang sebelumnya kita ketahui. Ini adalah kemajuan besar dalam pemahaman kita tentang genetika menopause," ujar Dr. John Perry dari University of Cambridge.

Baca juga: Ketahui Penyebab Menopause Dini yang Terjadi pada Wanita di Bawah Usia 40 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com