Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pepper X Dinobatkan sebagai Cabai Terpedas di Dunia

Kompas.com - 20/10/2023, 09:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cabai kecil berwarna kuning kehijauan yang dikenal sebagai Pepper X kini resmi menjadi cabai terpedas di dunia, menurut Guinness World Records.

Cabai ini memiliki tingkat kepedasan sebesar 2.693.000 Scoville Heat Unit (SHU). Skala Scoville ini pada dasarnya adalah pengukuran konsentrasi capsaicin pada cabai.

Baca juga: 5 Cabai Terpedas di Dunia Tahun 2023

Tingkat kepedasan tersebut, seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (19/10/2023) mengalahkan cabai Carolina Reaper yang rata-rata memiliki SHU 1,64 juta.

Apa itu Pepper X?

Pepper X ditanam oleh Ed Currie, pembudidaya cabai legendaris dan pendiri PuckerButt Pepper Company.

Currie menjelaskan bagaimana ia mengembangkan cabai baru tersebut melalui pembiakan selektif selama 10 tahun.

Ia menggabungkan cabai dengan kualitas paling pedas lalu dengan sabar menunggu hibrida tersebut menjadi stabil dengan sifat yang dapat diprediksi dan buah yang konsisten.

Pepper X sebenarnya sudah menjadi bahan perbincangan sebagai cabai terpedas selama beberapa tahun, namun baru sekarang cabai ini mendapatkan predikatnya sebagai yang terpedas.

"Seluruh waktu dan upaya yang kami lakukan di pertanian untuk memastikan cabai ini stabil dan menjadi cabai terpedas di dunia kini telah tervalidasi," ungkap Currie.

Bagaimana rasa pedas Pepper X?

Melansir NPR, Currie juga menggambarkan bagaimana rasanya memakan Pepper X utuh.

Baca juga: Apa yang Membuat Cabai Jadi Pedas?

Menurutnya akan terjadi sensasi pedas hebat yang langsung terjadi. Sensasi itu bisa dirasakan di kepala, lengan dan bahkan dada.

Senyawa aktif cabai yang memberi rasa pedas adalah capsaicin.

 

Senyawa itu bertindak sebagai bahan pengiritasi kimia dan tanaman tertentu mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan senyawa ini untuk mencegah hewan memakannya.

Namun, manusia ternyata telah mengembangkan selera terhadap senyawa tersebut, di mana seseorang bisa mengalami aliran endorfin ketika mengonsumsinya dalam jumlah yang tepat.

Rasa pedas bukan hanya berasal dari biji cabai

Lebih lanjut kesalahpahaman yang umum terjadi adalah bahwa sebagian besar capsaicin ditemukan dalam biji cabai, namun justru yang paling melimpah adalah di jaringan plasenta yang menampung bijinya.

Capsaicin juga ditemukan dalam konsentrasi tinggi di sepanjang lapisan tipis yang melapisi bagian dalam cabai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com