Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2023, 18:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Jamais vu, yang dalam bahasa Perancis berarti “tidak pernah terlihat”, adalah fenomena yang masih jarang didengar banyak orang. Namun, mungkin banyak dari kita yang pernah mengalami jamais vu.

Contohnya, pernahkah Anda melihat sebuah kata yang sebenarnya sering Anda tulis, tetapi Anda tiba-tiba bertanya-tanya apakah Anda mengejanya dengan benar, seolah-olah Anda baru pertama kali menulisnya? Hal itu bisa jadi jamais vu.

Atau pernahkah Anda masuk ke rumah masa kecil saat sudah dewasa, dan karena alasan tertentu, ruang tamu, yang tidak berubah, justru terasa asing bagi Anda? Itu juga adalah jamais vu.

Jadi, apa itu jamais vu?

Secara sederhana, jamais vu adalah pengalaman merasa asing dengan sesuatu yang sangat familiar.

Baca juga: Apa Itu Deja Vu dan Bagaimana Kita Bisa Mengalaminya?

Dr. Chris Moulin, peneliti di Laboratoire de Psychologie & NeuroCognition di Université Grenoble Alpes, Perancis, mengatakan bahwa para ahli menggambarkan jamais vu sebagai kebalikan dari déjà vu, yakni perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak nyata atau tidak biasa, sementara pada saat yang sama mengetahui bahwa itu adalah sesuatu yang sangat dikenal.

Dr. Dung Trinh, pendiri HealthyBrainClinic, menambahkan bahwa jamais vu adalah sebuah fenomena psikologis yang melibatkan perasaan asing sementara terhadap kata, frasa, atau bahkan orang dan tempat yang dikenal.

Apa yang terjadi di otak saat mengalami jamais vu?

Penyebab sebenarnya jamais vu saat ini masih menjadi misteri. Namun, beberapa ahli memiliki hipotesis tentang apa yang mungkin terjadi di otak sehingga menyebabkan jamais vu.

Secara neuropsikologis, jamais vu adalah pengalaman mengingat tanpa pengenalan atau terputusnya hubungan sementara antara persepsi dan ingatan kita.

Baca juga: 3 Teori Kenapa Manusia Alami Deja Vu, Salah Satunya Kerusakan Otak

Selain gangguan pada pemrosesan memori, Dr. Trinh berteori bahwa jamais vu mungkin disebabkan oleh lobus temporal yang disfungsi karena kelelahan, stres, atau kondisi neurologis, serta ketidakseimbangan dalam neurotransmiter, seperti dopamin atau serotonin.

Teori lain menyatakan bahwa jamais vu mungkin disebabkan oleh gangguan pada sistem mekanisme perhatian.

Jadi, saat seseorang tidak memberikan perhatian penuh pada sesuatu yang familiar, otak mungkin memprosesnya untuk sementara sebagai sesuatu yang asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com