KOMPAS.com - Perenang sangat rentan mengalami kram karena gerakan menendang menggunakan otot yang biasanya tidak banyak digunakan karena dilindungi oleh alas kaki.
Kram otot adalah gangguan fisiologis otot rangka yang terasa menyakitkan dan menyebabkan kontraksi tiba-tiba yang tidak disengaja disertai dengan simpulnya otot.
Umumnya, kram otot yang berhubungan dengan olahraga dapat terjadi selama atau setelah latihan.
Kram kaki bisa terjadi pada perenang dengan segala kemampuan. Terkait penyebabnya, ulasan terbaru, yang diterbitkan di jurnal Sports Medicine, melaporkan dua penyebab utama kram otot, termasuk perubahan status hidrasi dan keseimbangan elektrolit serta perubahan kontrol neuromuskular.
Baca juga: Kenapa Ovulasi Menyebabkan Kram Perut?
Sebelumnya, studi di International Journal of Sports Medicine menganalisis pemain sepak bola Amerika, dengan satu kelompok tidak memiliki riwayat kram dan kelompok lain yang rentan kram.
Tim yang lebih rentan terhadap kram mengonsumsi air putih dengan persentase lebih besar dibandingkan minuman elektrolit dengan konsentrasi natrium lebih besar.
Penelitian ini menunjukkan bahwa gangguan keseimbangan air dan garam dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya kram.
Prinsip yang sama berlaku untuk semua olahraga, termasuk berenang. Menueut ilmuwan olahraga Emily Codd, upaya fisik yang berat, suhu lingkungan yang tinggi, dan keluarnya keringat dalam jumlah besar disertai dengan konsumsi air putih dalam jumlah besar mungkin merupakan faktor risiko.
Kelelahan otot juga dapat menjadi faktor penyebabnya sehingga sesi yang lebih keras dapat menyebabkan kelelahan otot yang berhubungan dengan kram akibat olahraga.
Baca juga: Kenapa Kram Terjadi? Ini Penjelasannya
Namun, Codd mengatakan, penyebab lain kram kaki saat berenang bisa jadi antara lain air dingin, terutama saat berenang di perairan terbuka, karena hal ini dapat menyebabkan otot berkontraksi dan menegang.
Sementara ketegangan kaki, seperti menjaga kaki tetap lancip atau memakai sirip, dapat menyebabkan ketegangan pada kaki sehingga memungkinkan terjadinya kram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.