Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2023, 09:30 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sianida dikenal secara umum sebagai racun, yang bahkan dapat mematikan jika tertelan atau terhirup dalam jumlah yang banyak.

Senyawa kimia sianida ini juga dapat dijumpai di sekitar kita, bahkan ada di dalam makanan seperti buah, hingga suplemen atau vitamin B12.

Pada buah, sianida juga dapat dijumpai pada apel, terutama pada bijinya, serta terdapat di dalam almond. Jumlah sianida pada keduanya sedikit dan berbentuk senyawa kimia bernama amigdalin.

Sedangkan sianida yang terdapat pada vitamin B12, bentuknya berupa senyawa sianokobalamin (cyanocobalamin).

Lantas, bagaimana vitamin B12 bisa mengandung sianida dan apakah ini aman?

Baca juga: Apa Itu Sianida di Film Ice Cold yang Belakangan Ini Ramai?

Sianida dalam vitamin B12

Dikutip dari penjelasan Dr. Joe Schwarcz, seorang profesor kimia dari Kanada pada laman McGill University, Rabu (17/8/2022), vitamin B12 merupakan zat yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan regenerasi DNA.

Akan tetapi, vitamin B12 tidak berbentuk satu zat, melainkan dapat terdiri dari berbagai zat yang berbeda, namun memiliki aktivitas yang sama sebagai vitamin B12.

Zat-zat tersebut memiliki pusat molekul yang sama, yakni atom kobalt, namun berbeda pada struktur bagian penunjang yang terikat pada pusatnya.

Hal inilah yang menyebabkan vitamin B12 dapat dijumpai dalam berbagai zat, seperti metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan cyanocobalamin.

Vitamin B12 tidak dapat diproduksi melalui sintesis molekul sederhana di laboratorium, dan hanya dapat diperoleh dari fermentasi bakteri pada sistem pencernaan makhluk hidup. Hasil fermentasi bakteri tersebut adalah adenosilkobalamin dan metilkobalamin.

Sayangnya, kedua zat tersebut sulit untuk dibentuk menjadi suplemen karena mudah terdegradasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian dengan mengubah kedua zat tersebut menjadi vitamin B12 yang lebih stabil supaya bisa dibentuk menjadi suplemen.

Adenosilkobalamin dan metilkobalamin diubah menjadi cyanocobalamin melalui reaksi dengan potasium sianida (KCN).

Baca juga: Bagaimana Orang Bisa Terpapar Sianida?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com