Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Sisa Anggur Berusia 5.000 Tahun dari Mesir Kuno?

Kompas.com - 12/10/2023, 12:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Dalam sebuah penggalian, arkeolog menemukan banyak barang kubur di makam ratu Mesir Kuno dari dinasti pertama, Meret-Neith.

Salah satu barang kubur yang menarik perhatian adalah ratusan toples besar anggur yang masih sangat terawat baik, bahkan beberapa di antaranya masih tersegel.

Temuan arkeologi ini memperkuat dugaan bahwa Meret-Neith adalah orang yang sangat penting, bahkan mungkin firaun perempuan pertama di Mesir.

Selain toples anggur yang berisi biji anggur berserta sisa anggur, peneliti menemukan prasasti yang menyatakan, Meret-Neith bertanggung jawab atas kantor-kantor penting, seperti perbendaharaan kerajaan. Hal ini menambah bukti sebelumnya tentang pentingnya peran ratu.

Penggalian arkeologi ini diharapkan dapat mengungkap informasi lebih lanjut tentang kehidupan ratu, serta periode sejarahnya.

Baca juga: Seperti Apa Tempat Mumifikasi Mesir Kuno Berusia 2400 Tahun?

Penemuan sisa anggur di makam Mesir kuno tersebut juga dapat mengajarkan kita tentang pembuatan anggur yang paling awal.

"Penemuan toples anggur yang tersegel bersama dengan biji anggur yang diawetkan dengan baik memiliki potensi untuk secara signifikan membangun pemahaman tentang produksi, penggunaan, dan perdagangan anggur paling awal di Mediterania kuno dan Afrika Utara," kata Emlyn Dodd, dosen di Institute of Classical Studies yang tidak terlibat dalam studi ini.

“Analisis residu yang tertinggal di dalam stoples, misalnya, dapat menjelaskan komposisi kimia anggur yang pernah ada di dalamnya, mengungkap profil rasa dan bahan tambahan apa pun yang digunakan,” tambahnya seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (11/10/2023).

Makam Mesir kuno

Dilansir dari Science Alert, dalam eksplorasi ini peneliti menggunakan teknologi arkeolgi baru untuk lebih memahami bagaimana monumen pemakaman Meret-Neith dibangun.

Kompleks pemakaman Meret-Neith, lokasi ditemukannya sisa anggur ini dibangun dari batu bata, tanah liat, dan kayu yang belum dipanggang, termasuk makam 41 anggota istana dan pelayan yang dikebumikan bersamanya.

Baca juga: Seperti Apa Wajah Pria Mesir Kuno yang Hidup 30.000 Tahun Lalu?

 

 

Analisisnya menunjukkan, makam ratu Mesir ini tidak dibangun sekaligus, melainkan bertahap dalam jangka waktu yang lama.

Hal tersebut menunjukkan bahwa anggota istana yang ikut dimakamkan mungkin tidak dibunuh sebagai pengorbanan ritual melainkan dikuburkan bersama ratu sebagai bentuk kehormatan setelah menjalani hidup mereka.

Sosok Ratu Mesir Meret-Neith

Meret-Neith sendiri hidup sekitar 5.000 tahun yang lalu, menjabat sebagai ratu Mesir kuno sekitar tahun 2950 SM. Setidaknya dia adalah permaisuri, namun bisa juga merupakan seorang penguasa.

Baca juga: Seperti Apa Bentuk Piramida Mesir saat Pertama Kali Dibangun?

Akan tetapi para arkeolog tidak dapat menentukan posisinya dengan pasti.

Kendati demikian, ada bukti pentingnya Meret-Neith. Ia dimakamkan di tempat peristirahatan terakhir para firaun laki-laki dan makamnya sendiri memiliki ukuran dan barang kubur yang sebanding.

Dia mungkin adalah wanita paling kuat pada masanya.

Temuan yang dilakukan oleh tim arkeolog internasional yang dipimpin oleh Christiana Köhler dari Universitas Wina yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir itu pun kini sedang berupaya menemukan lebih banyak monumen mewah di tempat Meret-Neith dimakamkan.

Baca juga: Seperti Apa Ribuan Mumi Kepala Domba yang Ditemukan di Kuil Mesir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com