Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Bikin Spons Biodegradable Penyerap Mikroplastik

Kompas.com - 08/10/2023, 14:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mikroplastik merupakan permasalahan lingkungan yang masih sulit diatasi karena umumnya terjadi di perairan seperti sungai dan laut.

Penyebaran mikroplastik mudah terjadi, di antaranya melalui hewan laut dan aliran air limbah.

Baca juga: Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan

Berbagai riset dilakukan untuk menghilangkan pencemaran mikroplastik. Salah satunya yang terbaru dilakukan oleh para ilmuwan dari Cina.

Hasil riset ini adalah spons yang bisa menyerap mikroplastik, dan dipublikasikan dalam Journal of Hazardous Materials pada Agustus 2023.

Spons yang bisa menyerap mikroplastik

Dilansir dari Smithsonian, Kamis (5/10/2023), Guoqing Wang, co-author riset tersebut sekaligus kimiawan dari Ocean University of China menjelaskan bahwa spons dapat mengumpulkan mikroplastik sehingga bisa mencegah penyebaran mikroplastik.

Spons bekerja dengan memerangkap mikroplastik pada pori-pori spons ketika dimasukkan ke dalam air. Konsentrasi mikroplastik dan tingkat keasaman dalam air menjadi faktor penting kemampuan spon untuk mengumpulkan mikroplastik.

Tim peneliti menyebutkan, spons ini dapat mengumpulkan sampai 90 persen mikroplastik dalam air pada kondisi optimalnya.

Ada dua mekanisme kerja spons yang sama-sama memberikan dampak positif. Pertama, spons bisa menarik mikroplastik untuk masuk ke pori-pori melalui interaksi elektrostatik ketika spons mengambang di permukaan air.

Kedua, spons yang dicelupkan mampu memerangkap mikroplastik dalam pori-porinya meskipun ketika air sudah diperas dari spons.

Bisa terurai secara alami

Spons bersifat biodegradable karena terbuat dari tepung jagung yang dicampur gelatin. Gelatin dicampur dengan bahan tambahan sebelum diaduk dengan tepung jagung yang sudah dilarutkan dalam air.

Baca juga: Studi Ungkap Tanaman Berpotensi Jadi Solusi Cemaran Mikroplastik

Wang menyebutkan, kapasitas pori pada spons ini dapat disesuaikan melalui pengaturan rasio komposisi antara tepung, gelatin, dan bahan tambahannya.

Semakin kecil ukuran pori yang dihasilkan, idealnya akan semakin banyak dan halus ukuran mikroplastik yang dapat disaring.

Menurutnya, apabila spon ini diproduksi dalam skala industri, spon dapat digunakan pada instalasi pengolahan aliran air limbah untuk mendekomentasi air dari mikroplastik.

Alternatif bahan tambahan masih dicari

Kendati demikian, Wang mengakui bahwa spon ini masih membutuhkan alternatif bahan tambahan, karena saat ini bahan tambahannya menggunakan formaldehid.

Formaldehid atau disebut juga formalin adalah bahan beracun. Dikutip dari laman PubChem National Library of Medicine United States, paparan formalin rendah (<2 ppm) dapat menyebabkan ISPA, sedangkan keracunan formalin di atas kadar 100 ppm berakibat kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com