Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 12:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wortel ternyata awalnya tidak berwarna oranye seperti yang  sering kita temukan hari ini.

Wortel pertama yang ditanam di Asia Tengah pada abad ke-10 berwarna ungu atau kuning

Baca juga: Benarkah Wortel Bermanfaat untuk Penglihatan dan Kesehatan Mata?

Wortel berwarna oranye kemudian pertama kali muncul di Eropa Barat pada tahun 1400-an. Dan sejak itu popularitas wortel berwarna oranye melonjak karena warnanya yang cerah dan rasa manisnya.

"Pada awal tahun 1900-an, terdapat pemahaman bahwa wortel berwarna oranye memiliki khasiat medis, membuatnya dianggap sebagai sayuran sehat,” kata Massimo Iorizzo dari North Carolina State University.

Berubah warna oranye?

Lantas bagaimana wortel bisa berawarna oranye? Ada kemungkinan besar hal itu disebabkan karena hasil persilangan wortel.

Namun untuk mengetahui lebih lanjut, Iorizzo dan rekan-rekannya mencoba menelusuri di balik warna khas wortel.

Mengutip New Scientist, Jumat (29/9/2023) para peneliti mengurutkan genom 630 jenis wortel, lalu mencari varian gen yang terkait dengan sifat tertentu.

Mereka menemukan tiga gen spesifik, di mana wortel oranye memiliki varian yang mengakibatkan gen tersebut tidak aktif.

Gen-gen ini mengatur kadar alfa-karoten dan beta-karoten, bahan kimia yang termasuk dalam kelompok pigmen yang disebut karotenoid.

Baca juga: Bagaimana Cara Memanfaatkan Minyak Jelantah?

Ketika gen-gen itu dimatikan, wortel menghasilkan lebih banyak pigmen warna oranye khasnya serta menjadikannya sumber yang kaya akan vitamin A.

“Ternyata para petani tanpa sadar telah memilih sifat-sifat bermanfaat ini selama berabad-abad,” kata Iorizzo.

Ia dan timnya berharap pemahaman yang lebih komprehensif tentang genetika wortel dapat membantu mengembangkan wortel yang lebih baik di masa depan.

Studi ini dipublikasikan di Nature Plants.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com