Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2023, 14:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinosaurus yang dulunya kita anggap hanya memiliki penampakan cokelat kusam dan sisik berwarna abu-abu, kini diyakini memiliki bulu yang indah dengan warna dan pola yang cerah.

Jadi sebenarnya apa warna dinosaurus itu?

Baca juga: Bagaimana Cara Ilmuwan Memberi Nama Dinosaurus?

Warna dinosaurus

Salah satu ilmuwan yang patut kita ucapkan terima kasih atas jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah Jakob Vinther, seorang profesor makroevolusi di Universitas Bristol di Inggris.

Sejak fosil bulu dinosaurus pertama dilaporkan pada tahun 1996, para ilmuwan telah memperhatikan struktur mikroskopis bulat di dalamnya – struktur yang banyak diasumsikan sebagai fosil bakteri.

Namun sebagai mahasiswa doktoral yang mempelajari hewan yang sama sekali berbeda, Vinther menyadari bahwa struktur ini mungkin lebih dari itu.

Benar saja, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (8/9/2023) struktur bulat itu adalah melanosom gumpalan melanin mikroskopis, pigmen yang mewarnai rambut, kulit, bulu, dan mata di seluruh dunia hewan termasuk dinosaurus.

Vinther kemudian menunjukkan bahwa pigmen tidak hanya bertahan dalam proses fosilisasi melainkan juga dapat memberi tahu warna sebenarnya dari hewan yang telah punah tersebut.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus Vegetarian yang Ditemukan di Thailand?

Melanosom yang besar dan gemuk menunjukkan pigmen abu-abu atau biru. Melanosom yang panjang dan kurus, datar atau berongga merupakan tanda warna-warni.

Setelah mengetahui bentuk melanosom dalam sebuah fosil, ahli pun dapat mempelajari berbagai hal tentang hewan tersebut. Misalnya, beberapa dinosaurus dengan reputasi menakutkan sangatlah mencolok.

"Banyak kerabat dekat Velociraptor itu ditutupi bulu, benar-benar mirip burung. Tapi lebih jauh lagi, sebagain besar dari mereka berwarna-warni. jadi mereka memiliki kilau logam seperti burung kolibri atau burung merak," terang Vinther.

Kamuflase dinosaurus

Ilustrasi sinosauropteryx Wikimedia commons Ilustrasi sinosauropteryx

Dinosaurus lain memiliki kamuflase yang rumit. Dinosaurus pertama yang pernah dipelajari Vinther adalah hewan kecil mirip burung yang disebut Anchiornis.

Berdasarkan melanosomnya, Vinther dan timnya menyimpulkan bahwa ia memiliki tubuh berwarna abu-abu, bulu sayap berwarna putih dengan bercak hitam di ujungnya, dan mahkota berwarna merah seperti burung pelatuk.

Dinosaurus lain yang disebut Sinosauropteryx memiliki ekor bergaris dan topeng bandit, mirip rakun.

Baca juga: Seperti Apa Dinosaurus Eropa yang Ikonik dari Zaman Kapur?

Sinosauropteryx juga punya countershading, sejenis kamuflase alami di mana bagian hewan yang biasanya berada dalam bayangan memiliki pigmen lebih terang dibandingkan bagian yang berada di bawah sinar matahari.

Contoh pada hewan modern adalah rusa berekor putih yang memiliki perut berwarna putih dan punggung berwarna cokelat.

Pewarnaan tersebut akhirnya juga dapat memberi tahu ahli tentang habitat dinosaurus. Jika countershading mencolok seperti Sinosauropteryx, hewan tersebut mungkin hidup di alam terbuka.

Sedangkan countershading yang tidak terlalu mencolok pada badan menunjukkan hewan hidup di lingkungan hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com