Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2023, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ada yang meyakini bahwa dinosaurus masih tersisa di Bumi dan kini hidup sembunyi-sembunyi di beberapa tempat.

Tempat-tempat tersebut di antaranya adalah Loch Ness di Skotlandia, Danau Okanagan di Kanada, Danau Champlain di Amerika, hingga Danau Nahuel di Argentina.

Banyak yang percaya bahwa danau-danau tersebut dihuni oleh hewan yang tampak seperti plesiosaurus atau ichthyosaurus.
Lantas, benarkah masih ada dinosaurus yang belum punah?

Kepunahan dinosaurus puluhan juta tahun yang lalu

Dilansir dari American Museum of Natural History (AMNH), tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa dinosaurus apa pun, seperti Tyrannosaurus, Velociraptor, Apatosaurus, Stegosaurus, atau Triceratops, masih hidup hingga saat ini.

Baca juga: Apakah Dinosaurus Bisa Terserang Penyakit?

Semua dinosaurus non-unggas punah setidaknya 65 juta tahun yang lalu pada akhir Periode Kapur.

Namun, secara ilmiah, tidak semua jenis dinosaurus punah. Burung adalah versi modern dari dinosaurus.

Dalam pengertian evolusi, burung merupakan kelompok dinosaurus yang masih hidup karena mereka diturunkan dari nenek moyang yang sama dari semua dinosaurus.

Banyak karakteristik evolusi yang sama dapat ditemukan dalam kerangka burung dan dinosaurus lainnya.

Perkembangan inovasi evolusioner ini dapat dirunut dengan mengikuti pohon evolusi dinosaurus, dari kelompok yang lebih besar ke yang lebih kecil secara berurutan.

Baca juga: Bagaimana Cara Dinosaurus Berkomunikasi?

Penyebab dinosaurus punah

Dampak yang mengakhiri era dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu adalah satu Femina terburuk yang pernah dialami kehidupan di Bumi.

Sebuah asteroid selebar 9,6 km, yang disebut Chicxulub, menghantam perairan, yang sekarang disebut Meksiko, hingga memicu kepunahan massal yang membunuh lebih dari 75 persen spesies di Bumi.

Dilansir dari National Geographic, saat itu, gempa bumi kuat yang tak terduga mengguncang dan menggulung kerak Bumi. Tsunami setinggi lebih dari 45 meter menghantam pantai Amerika Utara.

Selain itu, kebakaran hutan berkobar ratusan km jauhnya dari lokasi tumbukan. Ini disebabkan oleh panas yang membakar dari gumpalan tumbukan awal asteroid dan semburan puing-puing yang mengikutinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com