Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Kasus Kanker di Bawah Usia 50 Tahun di Dunia Naik

Kompas.com - 08/09/2023, 06:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan jumlah kasus kanker di bawah usia 50 tahun di seluruh dunia telah meningkat hampir 80 persen dalam tiga dekade.

Studi tersebut menunjukkan kasus kanker dini ini meningkat dari 1,82 juta pada tahun 1990 menjadi 3,26 juta pada tahun 2019.

Sementara kematian akibat kanker pada orang dewasa berusia 40-an, 30-an atau lebih muda meningkat sebesar 27 persen. Artinya, lebih dari satu juta orang di bawah usia 50 tahun meninggal karena kanker.

Baca juga: Seperti Apa Kasus Kanker Tertua yang Ditemukan pada Manusia?

Penyebab kanker

Dilansir dari Guardian, Kamis (7/9/2023) para ahli masih dalam tahap awal memahami alasan di balik peningkatan kasus tersebut.

Studi yang dipublikasikan di BMJ Oncology menyebut pola makan yang buruk, penggunaan alkohol dan tembakau, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas kemungkinan menjadi faktor penyebabnya.

"Sejak tahun 1990, kejadian dan kematian akibat kanker dini telah meningkat secara signifikan secara global,” kata laporan tersebut.

“Mendorong gaya hidup sehat, termasuk pola makan sehat, pembatasan konsumsi tembakau dan alkohol, serta aktivitas luar ruangan yang tepat, dapat mengurangi beban kanker dini.”

Dalam studi global ini, peneliti menganalisis data dari 204 negara yang mencakup 29 jenis kanker.

Mereka mengamati kasus-kasus baru, kematian, dampak kesehatan, dan faktor-faktor risiko yang berkontribusi pada kelompok usia 14 hingga 49 tahun untuk memperkirakan perubahan antara tahun 1990 dan 2019.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Kasus Kanker Paling Awal pada Manusia

Hasil studi menemukan kanker payudara menyumbang jumlah kasus dan kematian terbesar, masing-masing sebesar 13,7 persen dan 3,5 persen untuk setiap 100.000 populasi global.

Setelah kanker payudara, angka kematian tertinggi terkait dengan kanker tenggorokan, paru-paru, lambung dan usus. Peningkatan kematian paling tajam juga terjadi pada penderita kanker ginjal atau ovarium.

Tingkat tertinggi kanker dini

Tingkat tertinggi kanker dini pada tahun 2019 sendiri terjadi di Amerika Utara, Oseania, dan Eropa Barat.

Sedangkan tingkat kematian tertinggi pada kelompok usia di bawah 50 tahun terjadi di Oseania, Eropa Timur, dan Asia Tengah.

Baca juga: Kasus Kanker Payudara Terus Meningkat, YKPI Adakan Simposium se-Asia Tenggara

Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah juga terkena dampaknya, terutama terhadap perempuan.

Lebih lanjut, berdasarkan tren yang diamati selama tiga dekade terakhir, para peneliti memperkirakan bahwa jumlah global kasus kanker dan kematian akan meningkat masing-masing sebesar 31 persen dan 21 persen pada tahun 2030.

Orang-orang berusia 40-an tahun menjadi kelompok yang paling berisiko.

Dr Claire Knight, manajer informasi kesehatan senior di Cancer Research UK, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan belum jelas apa yang mendorong tren ini dan mendesak agar berhati-hati.

"Sebagian besar kasus kanker baru di seluruh dunia didiagnosis pada mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Kami memerlukan lebih banyak penelitian untuk memeriksa penyebab kanker dini tersebut," katanya.

Knight menyarankan ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker seperti tidak merokok, menjaga pola makan seimbang, serta banyak berolahraga.

Baca juga: Meningkat, Kasus Kanker Serviks Baru di Indonesia 32.469 Jiwa di 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com