Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Ungkap Kasus Kanker Paling Awal pada Manusia

Kompas.com - 03/09/2023, 14:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit kanker telah menyerang manusia selama ribuan tahun. Para ilmuwan telah menemukan banyak sisa-sisa manusia prasejarah yang menunjukkan adanya penyakit ini.

Lantas, apa kasus kanker paling awal yang pernah tercatat? Dan kapan pertama kali manusia mencatat tentang kanker dalam teks kedokteran?

Kasus kanker paling awal

Dilansir dari Live Science, bukti paling awal mengenai kanker pada manusia berasal dari kerabat manusia purba yang hidup sekitar 1,7 juta tahun yang lalu.

Individu tersebut, kemungkinan besar dari spesies Paranthropus Robustus atau Homo ergaster, hidup dengan tumor ganas di tulang jari kaki kirinya.

Baca juga: Apa Saja Gejala Kanker Jantung?

Penemuan ini berawal dari temuan sisa-sisa kerangka di dalam gua Swartkrans, sebuah deposit batu kapur di Afrika Selatan.

Studi tahun 2016 tentang kasus tersebut, yang diterbitkan di South African Journal of Science, menyebutkan bahwa ketika para peneliti membandingkan pemindaian tomografi komputer (CT) dari fosil tulang jari kaki dengan gambar kasus osteosarkoma modern, suatu bentuk kanker agresif yang dimulai pada sel-sel pembentuk tulang, peneliti segera mengenali tampilan khas osteosarkoma.

Saat ini, osteosarkoma adalah salah satu kanker tulang paling umum pada manusia dan dapat terjadi pada semua usia, meskipun paling sering terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda yang masih dalam masa pertumbuhan. Meski usia individu prasejarah ini tidak diketahui, para peneliti menduga mereka sudah dewasa.

Tumor jinak yang lebih tua ditemukan pada kerabat manusia yang berusia 1,9 juta tahun, yang dikenal sebagai Australopithecus sediba yang ditemukan di Afrika Selatan.

Baca juga: Seks Oral Tingkatkan Risiko Kanker Tenggorokan

Tidak mengherankan jika kasus kanker tertua yang diketahui terjadi pada tulang, karena organ, kulit, dan jaringan lunak lainnya lebih rentan mengalami pembusukan dibandingkan tulang.

Namun, meskipun kanker dapat diidentifikasi dalam fosil, sering kali kanker tersebut tidak terlihat dengan mata telanjang dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menemukannya.

Catatan kedokteran pertama tentang kanker

Meskipun kanker tulang jari kaki berusia 1,7 juta tahun adalah kasus kanker paling awal yang diketahui pada hominin, sebuah kelompok yang mencakup manusia modern, catatan tertulis pertama tentang kanker baru muncul jauh di kemudian hari.

Pada tahun 3000 SM, Imhotep, seorang ahli matematika, dokter, dan arsitek Mesir kuno, menulis Papirus Edwin Smith, sebuah buku teks tentang trauma tubuh dan prosedur pembedahan. Dalam teks tersebut, ia merinci 48 kasus medis, termasuk beberapa studi kasus mengenai kanker payudara.

Baca juga: Bagaimana Sel T Bisa Melawan Kanker?

Teks tersebut ditulis dalam hieratik, sistem penulisan Mesir kuno, dan kemudian diterjemahkan ke dalam teks bahasa Inggris sebanyak dua jilid oleh arkeolog Amerika, James Henry Breasted.

Di dalamnya, Imhotep menggambarkan karakteristik berbagai jenis tumor, termasuk “tumor berminyak” dan “tumor padat”.

Ia juga memasukkan deskripsi tumor payudara, menggambarkannya sebagai "benjolan di payudara" yang dingin, keras, dan padat yang menyebar di bawah kulit.

Sementara Imhotep memberikan sejumlah pengobatan untuk kondisi medis lain dalam teks tersebut, dalam bagian "terapi" untuk tumor payudara ia menulis, "tidak ada."

Baca juga: Bagaimana Etilen Oksida Bisa Memicu Kanker?

Namun, ia mencatat praktik terbaik untuk mengikat jenis tumor lain, yaitu dengan membuat salep yang terbuat dari minyak, madu, dan serat.

Papirus tersebut tidak hanya memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana pengobatan bedah dipraktikkan ribuan tahun yang lalu oleh orang Mesir kuno, yang bisa disebut sebagai salah satu ahli bedah pertama di dunia, tetapi juga memberikan beberapa bukti kasus kanker paling awal yang pernah tercatat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com