Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik?

Kompas.com - 02/09/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pembacaan tekanan darah terdiri dari dua angka, yakni angka yang menunjukkan tekanan sistolik dan tekanan diastolik.

Misalnya, tekanan darah yang dianggap normal bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat adalah di bawah 120/80, yang berarti tekanan sistoliknya adalah 120 dan tekanan diastoliknya adalah 80.

Kedua angka tersebut memberikan informasi penting tentang kesehatan. Namun, penyedia layanan kesehatan mungkin lebih mementingkan tekanan sistolik untuk menentukan risiko penyakit jantung.

Pengertian tekanan sistolik dan diastolik

Jantung adalah "pompa" yang terdiri dari empat ruang. Bagian tengahnya terbagi menjadi sisi kanan dan kiri, yang masing-masing sisi dibagi lagi menjadi dua ruang; ruang atas dan bawah.

Baca juga: Benarkah Lemon Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?

Dua ruang atas jantung yang disebut atrium menerima darah yang masuk ke jantung. Dua ruang bawah disebut ventrikel, yang memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Untuk memompa darah ke seluruh tubuh, jantung berkontraksi dan kemudian berelaksasi berulang kali dalam siklus yang disebut siklus jantung.

Siklusnya dimulai ketika dua atrium berkontraksi, yang mendorong darah ke dalam ventrikel. Kemudian, ventrikel berkontraksi, yang memaksa darah keluar dari jantung.

Darah terdeoksigenasi yang kembali dari tubuh ke sisi kanan jantung kemudian dipompa melalui paru-paru untuk mengambil oksigen. Darah yang mengandung oksigen kemudian mengalir ke sisi kiri jantung dan dipompa ke seluruh tubuh.

Dilansir dari Medical News Today, diastol dan sistol mempengaruhi tekanan darah seseorang secara berbeda, yakni sebagai berikut:

Baca juga: Manfaat Seledri untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

  • Ketika jantung mendorong darah ke seluruh tubuh selama sistol, tekanan pada pembuluh darah meningkat. Ini disebut tekanan sistolik.
  • Ketika jantung rileks di antara detak jantung dan mengisi ulang dengan darah, tekanan darah turun. Ini disebut tekanan diastolik.

Jadi, secara sederhana, diastol ditentukan oleh karakteristik berikut:

  • Diastol adalah saat otot jantung berelaksasi.
  • Saat jantung rileks, bilik jantung terisi darah, dan tekanan darah seseorang menurun.

Sementara itu, sistol ditentukan oleh karakteristik berikut:

  • Sistol adalah saat otot jantung berkontraksi.
  • Ketika jantung berkontraksi, ia mendorong darah keluar dari jantung dan masuk ke pembuluh darah besar di sistem peredaran darah. Dari sini, darah mengalir ke seluruh organ dan jaringan tubuh.
  • Selama sistol, tekanan darah seseorang meningkat.

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi pada Malam Hari, Sudah Termasuk Hipertensi?

Mengapa tekanan darah penting diperhatikan?

Melansir Verywell Health, penyedia layanan kesehatan mengukur tekanan darah menggunakan angka-angka tersebut karena ini adalah cara standar untuk menggambarkan kekuatan denyut darah.

Tekanan darah sistolik dan diastolik sama-sama penting. Jika angkanya terlalu tinggi, seseorang mungkin menderita tekanan darah tinggi. Jika pembacaannya terlalu rendah, mungkin tidak ada cukup darah yang mengalir ke otak dan organ lainnya.

Selanjutnya, jika terjadi perubahan selisih kedua angka tersebut, itu merupakan petunjuk bahwa mungkin ada penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com