Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Makan Satu Kali Sehari Ampuh untuk Turunkan Berat Badan?

Kompas.com - 04/09/2023, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang mempraktikkan makan satu kali sehari untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Meskipun jenis makanan dan waktu makannya berbeda-beda berdasarkan preferensi pribadi, orang yang mengikuti metode ini biasanya membatasi asupan kalori hanya pada satu kali makan atau dalam jangka waktu singkat.

Lantas, bagaimana pengaruh makan satu kali sehari bagi penurunan berat badan? Dan apakah cara ini aman untuk kesehatan?

Menurunkan berat badan dengan makan satu kali sehari

Untuk menurunkan berat badan, kita harus membuat defisit energi. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar atau mengurangi asupan kalori.

Baca juga: Apakah Efek Makan Makanan Ultra Proses bagi Kesehatan?

Pembatasan kalori, bagaimana pun cara mencapainya, akan menyebabkan hilangnya lemak.

Dilansir dari Healthline, orang yang mengadopsi metode makan satu kali sehari cenderung dapat menurunkan berat badan karena mereka mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan dibandingkan dengan pola makan biasa.

Misalnya, sebuah penelitian pada orang dewasa yang sehat menemukan, membatasi asupan kalori selama 4 jam di malam hari menyebabkan hilangnya lemak tubuh secara signifikan lebih besar dibandingkan ketika makan tiga kali sepanjang hari.

Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa intermiten, termasuk makan satu kali sehari, kemungkinan besar akan menyebabkan penurunan berat badan.

Baca juga: 5 Buah Tinggi Kalori untuk Menambah Berat Badan dengan Sehat

Namun, tampaknya hal ini tidak lebih efektif dibandingkan metode pembatasan kalori tradisional, seperti mengurangi asupan kalori setiap kali makan.

Analisis yang melibatkan 50.660 orang menunjukkan bahwa orang yang makan 1 atau 2 kali per hari mengalami penurunan indeks massa tubuh (BMI) setiap tahun dibandingkan dengan mereka yang 3 kali makan per hari.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa puasa semalaman selama 18 jam atau lebih dikaitkan dengan penurunan berat badan, dibandingkan dengan periode puasa yang lebih pendek.

Namun, manfaat penurunan berat badan ini terkait dengan puasa intermiten secara umum. Selain itu, metode puasa ekstrem, seperti makan satu kali sehari, mungkin memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, seperti meningkatnya rasa lapar dan masalah perubahan metabolisme.

Baca juga: Apakah Minum Air Panas Bisa Menurunkan Berat Badan?

Efek samping makan satu kali sehari

Meskipun penelitian telah mengaitkan puasa dan pembatasan kalori dengan berbagai manfaat kesehatan, beberapa bukti menunjukkan bahwa membatasi asupan kalorinya terlalu banyak, termasuk hanya mengonsumsi satu kali makan sehari, mungkin memiliki beberapa kerugian.

Misalnya, penelitian menunjukkan, pembatasan ekstrem ini dapat menyebabkan peningkatan kolesterol total dan kolesterol jahat serta tingkat tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pola makan normal atau metode puasa yang tidak terlalu ekstrem.

Penelitian lain menunjukkan, makan satu kali sehari dapat meningkatkan kadar gula darah puasa, menunda respons tubuh terhadap insulin, dan meningkatkan kadar hormon perangsang nafsu makan, yakni ghrelin, dibandingkan dengan makan 3 kali sehari.

Hal ini dapat menyebabkan kelaparan ekstrem. Terlebih lagi, membatasi kalori hanya satu kali makan sehari dapat meningkatkan kemungkinan hipoglikemia atau gula darah rendah, terutama pada penderita diabetes tipe 2.

Baca juga: Apakah Puasa Bisa Menurunkan Berat Badan?

Selain potensi efek samping ini, makan satu kali sehari dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Mual
  • Pusing
  • Sifat lekas marah
  • Energi rendah
  • Sembelit

Makan satu kali sehari juga tidak cocok untuk beberapa orang, termasuk orang yang sedang hamil atau menyusui, anak-anak dan remaja, orang lanjut usia, dan orang dengan kelainan makan.

Terlebih lagi, sangat sulit untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dalam satu kali makan. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan menimbulkan risiko penyakit serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com