Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Efek jika Bangun Tidur Sebelum Alarm Berbunyi?

Kompas.com - 03/09/2023, 13:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

KOMPAS.com - Saat ingin bangun lebih pagi, seseorang biasanya akan mengaktifkan alarm untuk membantu supaya tidak bangun kesiangan.

Namun alih-alih bangun sesuai dengan alarm yang sudah ditentukan, beberapa orang justru terbangun dari tidur sebelum alarm berbunyi.   

Mengapa demikian dan apakah ada efeknya jika kita bangun lebih dulu sebelum alarm berbunyi?

Sudha Tallavajhula, MD, associate profesor neurologi dengan UTHealth Houston dan direktur medis TIRR Memorial Hermann Neurological Sleep Medicine Center mengatakan meski terkadang menjengkelkan terbangun sebelum alarm berbunyi namun itu adalah hal yang normal.

Menurutnya itu justru merupakan tanda bahwa seseorang tidur dengan benar dan bisa jadi berkaitan pula dengan ritme sirkadian.

Baca juga: Apakah Efek Makan Makanan Ultra Proses bagi Kesehatan?

"Harapannya, kita bisa melatih tubuh untuk tertidur dan bangun pada waktu tertentu, meski tanpa perlu alarm. Ritme sirkadian sangat bisa dilatih," katanya.

Peran jam tubuh pengatur siklus tidur

Dikutip dari Livestrong, Kamis (31/8/2023) yang dimaksud dengan ritme sirkadian adalah jam internal alami tubuh yang mengatur siklus bangun tidur.

Ini terutama merespon perubahan cahaya yang menentukan produksi hormon melatonin yang meningkatkan kualitas tidur.

Saat hari mulai gelap, otak akan memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi melatonin sehingga seseorang mulai mengantuk.

Baca juga: Apakah Efek jika Botol Minum Tidak Dibersihkan?

Begitu pula saat melihat cahaya di pagi hari, produksi melatonin dimatikan dan seseorang akan merasa lebih waspada.

Mengatur waktu tidur dan waktu bangun (ketika alarm berbunyi) dapat membuat ritme ini menjadi lebih tepat, sampai pada titik di mana tubuh tahu persis kapan harus memulai hari.

Tallavajhula menambahkan jika seseorang terbangun sebelum alarm berbunyi setelah beristirahat 7 hingga 8 jam per malam, tidak perlu khawatir. Tubuh justru akan menyesuaikan dengan itu.

"Intinya Anda telah melatih tubuh untuk bangun dan tidur. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Lagi pula, bukankah lebih baik bangun secara alami daripada mendengar suara alarm yang keras dan terkadang mengagetkan itu," ungkap Tallavajhula.

Baca juga: Apakah Efek Makan Daging Setiap Hari?

Perlu diingat pula bahwa terbangun sebentar saat dini hari juga merupakan hal yang wajar. Akan tetapi setelah itu biasanya seseorang akan kembali tertidur dengan cepat.

Kendati demikan, seseorang sebaiknya berkonsultasi dengan ahli jika terus menerus bangun lebih awal dan merasa tidak cukup beristirahat.

Sebab itu bisa merupakan tanda-tanda gangguan tidur seperti sleep apnea atau masalah lain seperti kandung kemih yang terlalu aktif, kecemasan, atau depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com