Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Letusan Gunung Vesuvius Menyebabkan Kematian Orang Pompeii?

Kompas.com - 26/08/2023, 08:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kota kuno Pompeii hancur lebur dan ribuan orang tewas saat Gunung Vesuvius meletus pada tahun 79 M.

Letusan Gunung Vesuvius itu pun menjadi salah satu bencana alam yang paling hebat dan mengerikan sepanjang sejarah umat manusia.

Kendati sudah berlalu ribuan tahun, hingga hari masih ada perdebatan tentang bagaimana para orang-orang di Pompeii bisa meninggal.

Sebelumnya, ada dugaan korban meninggal terkena panas dari sambaran petir saat Gunung Vesuvius meletus dan cairan tubuh mereka menguap akibat panas hebat dari gelombang piroklastik pertama.

Baca juga: Dahsyatnya Letusan Gunung Vesuvius Setara Bom Atom Hiroshima, Ini Kata Arkeolog

Teori lain menyatakan korban meninggal dengan cara yang lebih mengerikan dan berkepanjangam yaitu terpanggang hidup-hidup atau mengalami dehidrasi bertahap karena suhu meningkat saat meletusnya Gunung Vesuvius.

Penyebab kematian orang Pompeii

Namun sebuah analisis baru berhasil mengungkapkan, beberapa orang Pompeii ternyata mati lemas karena gas berbahaya dan abu yang dimuntahkan oleh gunung berapi.

Dikutip dari IFL Science, Jumat (25/8/2023) dalam penelitian baru, tim internasional menganalisis sisa-sisa tujuh individu korban letusan Gunung Vesuvius dengan menggunakan teknik inovatif yang disebut fluoresensi sinar-X portabel.

Ketujuh orang itu ditemukan terkubur di bawah lapisan material vulkanik di gerbang kota Porta Nola dan pemandian di pinggiran kota.

Jenazah korban letusan Gunung Vesuvius yang diperiksa terbaring dalam posisi seperti telentang atau menyamping, beberapa orang menutupi tubuhnya dengan pakaian.

Baca juga: Jasad Perwira Korban Letusan Gunung Vesuvius Teridentifikasi

 

Dengan menggunakan analisis sinar-X non invasif tersebut, peneliti dapat menentukan komposisi tulang dan kemudian membandingkannya dengan tulang lainnya dari pemakaman di Roma dan Valencia.

Hasil analisis kemudian menemukan korban kemungkinan besar meninggal karena mati lemas sesak napas dan mungkin berusaha mencegah diri menghirup abu.

"Para korban dalam upaya mereka untuk melarikan diri, mati lemas dengan sangat cepat dan juga dengan cepat tertutup abu," jelas penulis studi Gianni Gallello.

Namun, para peneliti juga dengan hati-hati menekankan bahwa temuan ini tidak berarti bahwa seluruh 2.000 korban di Pompeii meninggal dengan cara seperti itu.

"Kemungkinan besar letusan dahsyat itu membunuh orang dengan cara yang berbeda-beda. Menggenaralisasi dan mendukung satu hipotesis kematian menjadi terlalu reduktif," tulis peneliti.

Baca juga: Seberapa Panas Awan Vulkanik dari Letusan Gunung Vesuvius?

Terlepas dari itu, mereka berharap bahwa dengan terus menggunakan fluoresensi sinar-X portabel untuk menganalisis sisa-sisa jenazah di Pompeii secara non-invasif, peneliti akan dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai momen terakhir masyarakat kota tersebut setelah Gunung Vesuvius meletus.

Studi yang mengungkapkan bagaimana letusan Gunung Vesuvius menyebabkan kematian orang-orang Pompeii ini telah dipublikasikan di jurnal PLOS ONE.

Baca juga: Ahli Temukan Sel Otak Berumur 2000 Tahun dari Korban Letusan Vesuvius  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com