Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Hidup Sezaman dengan Dinosaurus, Mengapa Burung Tidak Punah?

Kompas.com - 13/08/2023, 19:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Jika dinosaurus mati, bagaimana bisa masih ada burung? - Caiden S., usia 9 tahun, Wylie, Texas, Amerika Serikat

Oleh: Chris Lituma

SEMUA orang tahu apa itu burung - dan hampir semua orang tahu apa itu dinosaurus. Tetapi tidak semua orang menyadari bahwa burung berevolusi dari dinosaurus sekitar 160 juta tahun yang lalu.

Baca juga: Berapa Banyak Fosil Dinosaurus yang Belum Ditemukan?

Faktanya, burung dan dinosaurus hidup bersama selama sekitar 100 juta tahun.

Burung merupakan keturunan dari kelompok dinosaurus tertentu yang disebut dromaeosaurus, atau “kadal berlari”, yang merupakan keluarga theropoda berbulu atau dinosaurus beast foot yang mencakup velociraptor.

Namun, ketika sebuah asteroid menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu di lepas pantai wilayah yang sekarang dikenal sebagai Meksiko, dinosaurus punah- namun beberapa burung masih ada. Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa bisa demikian?

Dengan bertindak seperti detektif, para ilmuwan spesialis evolusi burung mencoba mencari tahu mengapa burung tidak ikut punah.

Baca juga: Benarkah Ada Dinosaurus yang Belum Punah?

Mereka mengumpulkan petunjuk-petunjuk seperti fosil dan bukti-bukti lain tentang kehidupan di Bumi di masa lalu. Untuk saat ini, para ilmuwan memiliki gagasan tentang mengapa burung bisa bertahan hidup, tapi belum ada jawaban pasti.

Keuntungan menjadi burung yang tidak bergigi

Burung-burung masa kini tidak memiliki gigi. Sebagai gantinya, mereka memiliki paruh yang memiliki berbagai bentuk dan ukuran untuk makan dan minum.

Namun beberapa burung yang hidup di zaman dinosaurus sebenarnya memiliki gigi. Yang lainnya tidak.

Setelah asteroid menghantam Bumi dahulu kala, semua burung bergigi punah. Namun, banyak burung yang tidak bergigi tetap hidup.

Beberapa ilmuwan menduga bahwa dengan tidak memiliki gigi adalah penyebab burung-burung ini bisa bertahan hidup.

Fosil burung-burung yang tidak bergigi pada masa purba menunjukkan bahwa mereka bisa makan lebih banyak makanan nabati - terutama kacang-kacangan, buah-buahan dan biji-bijian.

Ini berarti mereka tidak terlalu bergantung pada makanan hewan lain dibandingkan burung-burung bergigi. Beberapa ilmuwan berpikir bahwa perbedaan pola makan ini menjadi keuntungan besar setelah hantaman asteroid.

Baca juga: Bukti Mamalia Juga Memburu Dinosaurus Jutaan Tahun Lalu

Ketika asteroid menghantam Bumi, asteroid tersebut langsung menyebabkan tsunami dan gempa bumi yang sangat besar. Denyut panas yang sangat besar akibat hantaman tersebut menyebabkan kebakaran hutan yang sangat besar di dekat lokasi hantaman asteroid.

Pada bulan-bulan berikutnya, sejumlah besar debu memenuhi lapisan udara yang mengelilingi Bumi. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga cahaya yang tersedia bagi tanaman untuk tumbuh menjadi lebih sedikit.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com