Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Mata Panah Zaman Perunggu yang Terbuat dari Benda Langit?

Kompas.com - 01/08/2023, 20:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Mata panah Zaman Perunggu yang digali di Swiss pada abad ke-19 ternyata terbuat dari bahan yang tak terduga.

Awalnya, tim ilmuwan berpikir bahwa bisa saja mata panah tersebut berasal dari tempat yang jauh seperti Estonia.

Akan tetapi, peneliti justru menemukan mata panah terbuat dari besi yang diambil dari benda yang jatuh dari langit.

Objek tersebut diidentifikasi dalam pencarian bersama artefak besi meteorit kuno yang dipimpin oleh ahli geologi Beda Hofmann dari Museum Sejarah Alam Bern dan Universitas Bern di Swiss.

Temuan senjata dari meteorit Zaman Perunggu

Dikutip dari Science Alert, Senin (31/7/2023) besi murni langka di zaman prasejarah, tetapi nenek moyang kita memanfaatkan sumber daya yang paling mudah diakses, yakni besi yang jatuh dari langit, dalam bentuk meteorit.

Baca juga: Seperti Apa Kapak Tangan Raksasa dari Zaman Es?

Meteorit, kandungan dalam mata panah tersebut umumnya terdiri dari besi, dengan sejumlah kecil nikel dan sejumlah kecil logam lain yang tercampur.

Diperkirakan hampir semua alat dan senjata besi Zaman Perunggu dibuat dengan besi meteorit.

Sebagian besar artefak ini telah ditemukan di Timur Tengah, Mesir, dan Asia, tetapi relatif sedikit di bentangan luas Eropa.

Kendati demikian, pemukiman Mörigen di tempat yang sekarang disebut Swiss merupakan tempat yang sangat baik untuk mencari bukti artefak yang terbuat dari besi.

Pemukiman Mörigen juga letaknya dekat dari lapangan Twannberg yang dipenuhi pecahan besi meteorit dari batu yang jatuh dari langit ribuan tahun yang lalu, sebelum zaman es terakhir.

Benar saja, di antara objek yang sebelumnya digali dari situs tersebut, Hofmann dan rekannya menemukan satu mata panah besi.

Baca juga: Seperti Apa Tempat Mumifikasi Mesir Kuno Berusia 2400 Tahun?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com