Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Apa Mata Panah Zaman Perunggu yang Terbuat dari Benda Langit?

KOMPAS.com - Mata panah Zaman Perunggu yang digali di Swiss pada abad ke-19 ternyata terbuat dari bahan yang tak terduga.

Awalnya, tim ilmuwan berpikir bahwa bisa saja mata panah tersebut berasal dari tempat yang jauh seperti Estonia.

Akan tetapi, peneliti justru menemukan mata panah terbuat dari besi yang diambil dari benda yang jatuh dari langit.

Objek tersebut diidentifikasi dalam pencarian bersama artefak besi meteorit kuno yang dipimpin oleh ahli geologi Beda Hofmann dari Museum Sejarah Alam Bern dan Universitas Bern di Swiss.

Temuan senjata dari meteorit Zaman Perunggu

Dikutip dari Science Alert, Senin (31/7/2023) besi murni langka di zaman prasejarah, tetapi nenek moyang kita memanfaatkan sumber daya yang paling mudah diakses, yakni besi yang jatuh dari langit, dalam bentuk meteorit.

Meteorit, kandungan dalam mata panah tersebut umumnya terdiri dari besi, dengan sejumlah kecil nikel dan sejumlah kecil logam lain yang tercampur.

Diperkirakan hampir semua alat dan senjata besi Zaman Perunggu dibuat dengan besi meteorit.

Sebagian besar artefak ini telah ditemukan di Timur Tengah, Mesir, dan Asia, tetapi relatif sedikit di bentangan luas Eropa.

Kendati demikian, pemukiman Mörigen di tempat yang sekarang disebut Swiss merupakan tempat yang sangat baik untuk mencari bukti artefak yang terbuat dari besi.

Pemukiman Mörigen juga letaknya dekat dari lapangan Twannberg yang dipenuhi pecahan besi meteorit dari batu yang jatuh dari langit ribuan tahun yang lalu, sebelum zaman es terakhir.

Benar saja, di antara objek yang sebelumnya digali dari situs tersebut, Hofmann dan rekannya menemukan satu mata panah besi.

Mata panah tersebut memiliki panjang 39,3 milimeter, dan beratnya hanya 2,904 gram.

Benda tersebut memiliki jejak residu organik, yang menurut para peneliti mungkin adalah tar birch yang digunakan untuk menempelkan mata panah ke poros.

Akan tetapi, selain itu juga menunjukkan komposisi lain yang berasal dari luar planet.

Objek tersebut menampilkan komposisi besi dan nikel dari besi meteorit serta alumunium-26 yang hanya terbentuk di luar Bumi.

Menariknya, campuran spesifik logam yang ditemukan di mata tanah milik kelas meteorit besi tertentu yang dikenal sebagai meteorit IAB.

Namun justru itu yang membuat asalnya sedikit mudah ditemukan.

Peneliti menduga, meteorit diambil dari wilayah Kaalijarv dan jatuh ke Bumi sekitar 1500 SM.

Wilayah Kaalijarv yang berjarak 1.600 Km dari Mörigen juga menunjukkan bahwa meteorit di bawa melalui rute perdagangan.

Mengingat banyaknya pecahan meteroit yang dihasilkan oleh tumbukan di Kaalijarv, peneliti pun ingin mencari lebih lanjut apakah induk meteorit dapat diidentifikasi.

"Baik berasal dari Kallijarv atau tidak, mata panah kemungkinan besar bukan merupakan objek tunggal dan masih ada pecahan besi meterorit lainnya," tulis peneliti dalam studi mereka.

Temuan mata panah dari Zaman Perunggu ini telah dipublikasikan di Journal of Archaeological Science.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/01/200000723/seperti-apa-mata-panah-zaman-perunggu-yang-terbuat-dari-benda-langit-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke