Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Pengobatan Medis Teraneh dalam Sejarah Manusia?

Kompas.com - 31/07/2023, 20:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di masa kini, pengobatan medis sudah semakin canggih. Masyarakat modern memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah kemampuan untuk mengunjungi dokter dan mendapatkan pengobatan yang aman dan efektif.

Namun, sebelum semua hal itu terjadi, masyarakat di masa lalu mengobati berbagai keluhan sakit mereka dengan beberapa cara pengobatan yang aneh.

Pengobatan medis paling aneh

Berikut beberapa lima pengobatan medis paling aneh dalam sejarah manusia, seperti dikutip dari Science Alert, Senin (31/7/2023).

  • Sebotol kentut

Pengobatan medis paling aneh dan konyol yang pernah dilakukan yakni saat wabah Besar London pada tahun 1660-an. Ini adalah masa yang menakutkan, bahkan masyarakat bersedia melakukan apa saja untuk tetap sehat, termasuk mengendus kentut mereka sendiri.

Saat itu, para dokter tampaknya yakin bahwa wabah itu menyebar melalui uap udara yang mematikan dan zat yang berbau busuk dapat menetralisir polusi. Karena itu, beberapa penduduk setempat tampaknya mulai menyimpan kentut mereka di dalam toples, untuk berjaga-jaga jika situasinya tiba-tiba di luar kendali.

  • Transfusi susu

Sebelum golongan darah ditemukan, sekitar setengah dari semua pasien yang menerima darah dari donor akhirnya meninggal.

Baca juga: Seperti Apa Ikan Bergigi Seperti Manusia yang Ditangkap di Oklahoma?

Pada akhir 1800-an, perawatan atau pengobatan medis menggunakan susu sebagai gantinya, menjadi cukup populer di kalangan dokter di masa itu. 

Cairan berharga, baik dari sapi, kambing, atau manusia, dianggap memberi tubuh bahan mentah untuk membuat sel darah putih dengan cara yang lebih aman daripada mengisinya kembali melalui darah donor.

Namun kenyataannya, transfusi susu masih sering mengakibatkan kematian. Ide pengobatan itu pun segera ditinggalkan.

  • Kekuatan mumi

Jika Anda memasuki apotek Eropa pada periode abad pertengahan, ada kemungkinan besar Anda akan keluar dengan sebotol bubuk yang berisi mumi Mesir yang ditumbuk.

Sejak abad ke-12 dan seterusnya, obat mumi tersebar luas di Eropa dan digunakan untuk mengobati memar, sakit kepala, luka, kanker, asam urat, atau depresi. Baru pada abad ke-16 para dokter mulai mempertanyakan obat itu.

Kemungkinan besar, pengobatan medis tersebut terjadi akibat kesalahpahaman konyol yang didasarkan pada kesalahan penerjemahan teks-teks kuno.

Teks-teks ini berpendapat bahwa bitumen, yang sering digunakan dalam proses mumifikasi, dianggap sebagai bentuk pengobatan yang diyakini dapat menyembuhkan luka dan anggota tubuh yang patah atau memberikan penangkal racun. Namun malah mumi itu sendiri yang dianggap sebagai obat.

Baca juga: Seperti Apa Bukti Kanibalisme Tertua pada Manusia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com