Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Ikan Akhirnya Berevolusi dengan Tubuh Bersisik Tulang?

Kompas.com - 18/07/2023, 13:20 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Ikan di lautan Bumi telah berevolusi dengan begitu baik. Namun, ternyata ratusan juta tahun yang lalu hewan-hewan yang hidup di laut merupakan spesies yang bertubuh lunak.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bagaimana ikan berevolusi dengan tubuh bersisik tulang.

Dilansir dari Phys, Selasa (18/7/2023), untuk bertahan hidup, hewan-hewan berevolusi untuk mendapat perlindungan dan keuntungan dari pemangsa lautan, yang pada 350 juta tahun lalu didominasi oleh krustasea.

Evolusi pelindung pada tubuh hewan-hewan laut, bisa berupa duri yang tajam yang ditemukan pada ikan lele 'lapis baja' atau sisik tulang berbentuk berlian yang disebut scutes.

Ribuan spesies ikan juga menggunakan berbagai pola pelindung kulit, yang terdiri dari tulang atau zat yang disebut dentin, yang merupakan komponen penting pada gigi manusia modern.

Lapisan pelindung semacam ini membantu vertebrata bertahan hidup dan berevolusi lebih lanjut menjadi hewan baru.

Namun, dari mana pelindung kulit pada ikan ini berasal?

Baca juga: Bagaimana Ikan Wader Bisa Berpotensi Terancam Punah?

Untuk mengetahui bagaimana ikan berevolusi dengan tubuh bersisik, dalam sebuah studi baru para peneliti menggunakan ikan sturgeon.

Sel punca dan evolusi sisik ikan

Dalam studi tersebut, mereka menemukan populasi sel punca (stem cell), yang cukup spesifik dan disebut sel punca saraf batang. Sel tersebut bertanggung jawab atas perkembangan evolusi sisik tulang pada ikan.

Studi ini dilakukan Jan Stundl, yang sekarang menjadi sarjana postdoctoral Marie Sklodowska-Curie di laboratorium, Marianne Bronner, Profesor Biologi, dan Edward B. Lewis yang merupakan direktur Beckman Institute di Caltech.

Makalah studi tentang evolusi sisik ikan ini pun telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada tanggal 17 Juli 2023.

Penelitian tentang sel punca saraf telah lama menjadi objek studi yang menarik bagi Laboratorium Bronner. Sel ini dapat ditemukan di hampir semua vertebrata termasuk ikan, ayam dan kita (manusia).

Sel-sel punca saraf menjadi terspesialisasi berdasarkan kemunculan mereka di area kepala (tengkorak) atau sumsum tulang belakang.

Peneliti menjelaskan, baik sel punca saraf kranial mau pun batang, bermigrasi dari titik awal ke seluruh tubuh hewan yang sedang berkembang, hingga memunculkan sel-sel yang membentuk rahang, jantung dan struktur penting lainnya.

Baca juga: Bagaimana Ikan Tercepat di Dunia Berburu Mangsanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com