Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2023, 16:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Supernova adalah fenomena ketika sebuah bintang telah mencapai akhir hidupnya dan meledak dalam semburan cahaya yang cemerlang. Supernova merupakan ledakan terbesar yang terjadi di luar angkasa.

Berbagai peradaban merekam supernova jauh sebelum teleskop ditemukan pada abad ke-17. Supernova tertua yang tercatat adalah RCW 86, yang ditemukan para astronom Cina pada tahun 185 M.

Apa penyebab supernova?

Melansir NASA, supernova terjadi ketika ada perubahan pada inti atau pusat sebuah bintang. Perubahan dapat terjadi dalam dua cara berbeda, yang keduanya menghasilkan supernova.

Jenis supernova pertama terjadi dalam sistem bintang biner. Bintang biner adalah dua bintang yang mengorbit titik yang sama.

Baca juga: Kenapa Matahari Tidak Berkelip-kelip Seperti Bintang Lain?

Salah satu bintang, katai putih karbon-oksigen, mendapat materi dari bintang pendampingnya. Akhirnya, katai putih menumpuk terlalu banyak materi, yang menyebabkan bintang meledak dan menghasilkan supernova.

Jenis supernova kedua terjadi pada akhir masa hidup satu bintang. Saat bintang kehabisan bahan bakar nuklir, sebagian massanya mengalir ke intinya.

Akhirnya, inti bintang menjadi sangat berat sehingga tidak dapat menahan gaya gravitasinya sendiri. Inti bintang pun runtuh, yang menghasilkan ledakan supernova raksasa.

Di supernova terjadi?

Supernova sering terlihat di galaksi lain dan sulit dilihat di galaksi Bima Sakti karena debu menghalangi pandangan kita.

Baca juga: Mengenal UY Scuti, Bintang Terbesar di Alam Semesta

Pada tahun 1604, Johannes Kepler menemukan supernova terakhir yang teramati di Bima Sakti. Selain iru, teleskop Chandra NASA menemukan sisa-sisa supernova yang meledak di Bima Sakti lebih dari seratus tahun yang lalu.

Apa yang terjadi setelah supernova?

Melansir Space, setelah supernova, beberapa hal dapat terjadi. Terkadang, bintang yang meledak sebagian akan runtuh menjadi lubang hitam atau bintang neutron, dan sisa massanya akan diubah menjadi energi atau akan tertiup angin karena kekuatan ledakan.

Bahan yang tertiup angin ini terkadang disebut "sisa supernova", yang merupakan sejenis nebula.

Jika bintang yang meledak sangat masif, selama supernova, ledakan sinar gamma yang panjang juga bisa terjadi.

Baca juga: Mengenal WR 102, Bintang Paling Panas di Semesta

Beberapa material akan berputar di sekitar lubang hitam yang dihasilkan atau bintang neutron dan kemudian dikirim melalui jet dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.

Karena materi tersebut bergerak sangat cepat, ia dapat memancarkan foton dengan energi sinar gamma yang sangat tinggi, dan inilah yang disebut ledakan sinar gamma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com