Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Spons Cuci di Dapur Mengandung Banyak Kuman?

Kompas.com - 03/07/2023, 09:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Spons cuci merupakan salah satu alat bantu untuk membersihkan peralatan makan dan juga dapur Anda.

Salah satu cara yang biasanya dipakai adalah dengan meneteskan sabun di atasnya lalu kemudian dibusakan untuk mencuci beragam perkakas.

Namun menariknya, meski selalu terpapar dengan sabun, spons ternyata sebenarnya benda paling kotor di rumah Anda. Kenapa demikian?

Spons cuci piring benda paling kotor

Sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan di Nature menemukan bahwa spons penuh dengan kuman.

Dalam sampel dari 14 spons, peneliti mengidentifikasi 362 jenis bakteri. Satu-satunya tempat lain dengan bakteri sebanyak itu adalah saluran usus manusia.

Baca juga: Apakah Efek jika Botol Minum Tidak Dibersihkan?

Selain itu, studi pada April 2017 di Journal of Food Protection menetapkan bahwa 44 persen dapur mengandung bakteri tinja yang terutama ditemukan di wastafel, spons, dan lap piring.

Lantas mengapa spons bisa mengandung begitu banyak mikroorganisme tersebut?

Dikutip dari Live Strong, Jumat (30/6/2023) spons dapur digunakan untuk membersihkan semua barang pecah belah yang kotor, termasuk pisau dan talenan yang mungkin bersentuhan dengan daging mentah atau kontaminan lainnya.

"Belum lagi banyak dari kita juga menggunakan spons untuk membersihkan meja dan berbagai tumpahan," kata Henry Paterson, eksekutif operasi di Housekeep.

Selain itu, desain spons membuatnya menjadi sarang bakteri.

Baca juga: Apakah Cairan Vape Beracun untuk Tubuh?

"Spons berpori dan jarang benar-benar kering setelah digunakan. Karena bakteri tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap, spons pun menyediakan kondisi ideal bagi kuman untuk berkembang biak," papar Paterson.

"Jika membersihkan tetesan ayam mentah dengan spons itu akan mengambil mikroorganisme yang mungkin tumbuh," terang Philip Tierno, PhD, profesor klinis mikrobiologi dan patologi di NYU Langone Health.

Kabar baiknya, mikroorganisme yang berkembang biak di spons bukan jenis yang membuat seseorangs sakit dan tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.

Menurut Tierno, potensi terpapar mikroorganisme dari spons cuci tergantung pada sistem kekebalan tubuh, jumlah bakteri yang tertelan, serta jenis bakterinya.

Namun tentu saja, Anda juga perlu mengganti spons cuci tersebut terutama jika fungsinya sudah tidak maksimal seperti robek dan sulit untuk mengambil cairan.

Baca juga: Apakah Efek Tidak Rutin Mengganti Sikat Gigi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com