Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2023, 15:12 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia. Namun, apakah gunung masih bisa tumbuh semakin tinggi?

Jika saja gunung terus bertambah tinggi, kemungkinan gunung-gunung akan dapat menembus atmosfer bagian atas dan menciptakan labirin berbatu.

Dunia seperti itu mungkin bakal bisa ditemui di suatu tempat di alam semesta.

Akan tetapi di Bumi, gunung tidak bisa tumbuh lebih tinggi lagi dari Gunung Everest yang tingginya 8.840 di atas permukaan laut.

Jadi apa sih yang menghentikan pertumbuhan gunung di planet ini?

Penyebab gunung berhenti tumbuh

Dikutip dari Live Science, Minggu (25/6/2023) Nadine McQuarrie, seorang profesor di departemen geologi dan ilmu lingkungan di University of Pittsburgh ada dua faktor utama yang membatasi pertumbuhan gunung.

Faktor pembatas pertama adalah gravitasi. Banyak gunung terbentuk karena pergerakan lapisan permukaan bumi yang dikenal sebagai lempeng tektonik.

Baca juga: Mengapa Pendakian di Gunung Everest Sangat Berbahaya?

Teori terbentukya gunung oleh gravitasi ini menggambarkan kerak bumi bergerak dan dinamis, terbagi menjadi potongan-potongan besar yang mengelilingi waktu.

Ketika dua lempeng bertabrakan, tumbukan memaksa material dari tepi yang bersentuhan untuk bergerak ke atas.

Begitulah pegunungan Himalaya di Asia, yang meliputi Gunung Everest terbentuk.

"Lempeng terus saling mendorong dan pegunungan terus tumbuh, sampai menjadi terlalu sulit untuk melakukan pekerjaan melawan gravitasi," kata McQuarrie.

Pada titik tertentu gunung menjadi terlalu berat, dan massanya sendiri menghentikan pertumbuhan ke atas yang disebabkan oleh retaknya kedua lempeng tersebut.

Akan tetapi gunung juga bisa terbentuk dengan cara lain. Pegunungan vulkanik, seperti yang ada di Kepulauan Hawaii, misalnya, terbentuk dari batuan cair yang menyembur menembus kerak planet dan mulai menumpuk.

Gravitasi mempengaruhi pertumbuhan gunung

Kendati demikian tidak peduli bagaimana gunung terbentuk, mereka akhirnya menjadi terlalu berat dan menyerah pada gravitasi.

Baca juga: Mengapa NASA Tidak Menggunakan Pensil di Luar Angkasa?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com