Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa NASA Tidak Menggunakan Pensil di Luar Angkasa?

Kompas.com - 12/06/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pensil masih umum ditemui sebagai salah satu alat tulis yang membantu pekerjaan pencatatan sehari-hari.

Namun di luar angkasa, pensil bukan alat yang efektif untuk digunakan. Bahkan, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun tidak menggunakan alat tulis ini dalam berbagai misi mereka di luar angkasa.

Lantas, mengapa para astronot NASA tidak menggunakan pensil selama menjalanan misi ke luar angkasa?

Bahaya pensil di luar angkasa

Dikutip dari Science Alert, Minggu (11/6/2023) awalnya astronot dan kosmonot sama-sama menggunakan pensil di luar angkasa.

Akan tetapi ada hal-hal tertentu yang tidak diinginkan bisa terjadi ketika berada di lingkungan gayaberat mikro di luar angkasa. Hal itu menjadi pertimbangan keamanan baik untuk misi dan para kru.

Misalnya serutan pensil kayu yang mudah terbakar akan mengambang di dalam wahana, atau partikel mikroskopis dari grafit konduktif listrik bisa terlepas dari pensil saat menulis.

Partikel kecil apa pun yang dapat tersangkut di mesin halus, yang mana ini berpotensi bahaya di luar angkasa, dan partikel yang keluar dari pensil menjadi perhatian yang signifikan.

Baca juga: Mengapa Orang Romawi Terobsesi dengan Pinset?

Pasalnya, partikel kecil, misal serpihan pensil bisa saja menimbulkan api yang merupakan masalah keamanan serius di wahana luar angkasa.

Apalagi sebelumnya pernah terjadi kebakaran yang menewaskan ketiga anggota misi Apollo 1 pada tahun 1967.

Sementara itu pena saat itu juga berbahaya. Bolpoin pertama yang sukses secara komersial diperkenalkan pada tahun 1945.

Sayangnya, pena tidak dapat digunakan di luar angkasa karena tintanya dapat bocor, dan tetesan itu bukan sesuatu hal aman jika berada di luar Bumi.

Pena luar angkasa

Berbagai inovasi pun dibuat untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni alat tulis untuk mencatat apa pun yang dilakukan selama misi astronot di luar angkasa.

Salah satunya datang dari pendiri Fisher Pen Company Paul C.Fisher. Ia bersama dengan Friedrich Schachter dan Erwin Rath membuat pena luar angkasa dan menyempurnakannya untuk mengatasi kebocoran tinta.

Mereka kemudian mengajukan paten pena luar angkasa pertama pada tahun 1965. Untuk memperbaiki tinta yang bocor, Fisher menambahkan sedikit resin ke tinta.

Baca juga: Mengapa Astronot Laki-laki Lebih Banyak daripada Perempuan?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com