Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 16:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Temuan residu etilen oksida (EtO) dalam pangan merupakan isu baru dalam keamanan pangan. 

Kasus terbaru, Kementerian Kesehatan Taiwan menyebut salah satu produk mi instan asal Indonesia dan Malaysia dapat memicu kanker karena mengandung etilen oksida.

Etilen oksida (C2H4O) merupakan gas beracun yang tidak berwarna, memiliki bau seperti eter, reaktif, dan mudah terbakar.

Bukti karsinogenitas etilen oksida teramati dari studi pada inhalasi kronis di tikus dan mencit. Pada studi tersebut, muncul tumor pada sistem limfa dan pembuluh darah, otak, paru-paru, uterus, dan kelenjar payudara.

Baca juga: Apa Itu Etilen Oksida, Zat yang Ditemukan dalam Produk Mi Instan?

Bahaya etilen oksida

Melansir Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), etilen oksida yang terhirup maupun tertelan dengan mudah diserap tubuh melalui paru-paru dan saluran pencernaan.

Etilen oksida juga mudah larut dalam darah sehingga dengan cepat didistribusikan ke seluruh tubuh. 

Paparan terhadap etilen oksida dapat mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan, menyebabkan pusing, mual, serta memengaruhi sistem saraf pusat.

Selain itu, etilen oksida juga berpotensi menyebabkan kanker. International Agency for Research on Cancer (IARC) mengatakan, etilen oksida diklasifikasikan sebagai grup 1 Carcinogenic to humans.

 Baca juga: Pahami Gejala Keracunan Etilen Glikol dan Pengobatannya

Mengingat bahaya etilen oksida bagi manusia, perlu dilakukan berbagai upaya mitigasi agar keberadaan senyawa tersebut seminimal mungkin dalam pangan olahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com