Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2023, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak yang menggunakan ubi jalar sebagai pengganti nasi. Bagi yang ingin menurunkan berat badan, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah makan ubi dapat membantu penurunan berat badan.

Sayangnya, jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Secara umum, makan ubi dapat mengontrol berat badan yang sehat, tetapi ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti cara memasak dan bumbu yang digunakan.

Ubi untuk mengontrol berat badan 

Ubi jalar merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang padat nutrisi. Ubi mengandung karbohidrat kompleks, yakni karbohidrat yang menghubungkan tiga atau lebih gula, termasuk serat.

Karbohidrat kompleks mengemas lebih banyak nutrisi daripada karbohidrat sederhana dan olahan, yang biasanya kita temukan dalam roti putih.

Baca juga: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Ubi Ungu untuk Kesehatan

Ubi membuat kenyang lebih lama 

Ubi jalar membuat kita merasa kenyang lebih lama, berkat kandungan seratnya yang tinggi. Secara khusus, ubi mengandung serat larut kental. Serat jenis ini membentuk konsistensi seperti gel di saluran pencernaan untuk memperlambat pencernaan.

Akibatnya, kita mungkin merasa lebih kenyang dan ingin makan lebih sedikit. Inilah mengapa makanan kaya serat larut, seperti ubi jalar, sangat membantu untuk mengatur berat badan.

Ubi untuk menurunkan berat badan

Penurunan berat badan terjadi akibat defisit kalori. Dengan kata lain, berat badan akan turun ketika kita makan lebih sedikit kalori atau energi daripada yang kita bakar.

Ubi jalar mentah mengandung 77% air dan 13% serat. Ini berarti bahwa ubi dapat membuat kita merasa kenyang dengan sedikit kalori sambil memberikan energi yang bertahan lama.

Baca juga: 7 Makanan untuk Mengatasi Kulit Kering, Salah Satunya Ubi

Satu ulasan yang mengamati 48 studi menemukan bahwa makan lebih banyak serat selama setidaknya 12 bulan dikaitkan dengan penurunan berat badan yang berkelanjutan, minimal 5% dari berat badan peserta. 

Tidak ada kandungan ajaib dalam ubi jalar yang menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan.

Dan perlu diingat bahwa diet pengganti makanan tidak ideal untuk penurunan berat badan jangka panjang. 

Pilihan yang lebih berkelanjutan untuk orang dewasa yang sehat adalah diet seimbang dan bervariasi yang kaya akan buah-buahan dan sayuran.

Baca juga: 5 Manfaat Ubi Jalar, Baik untuk Pencernaan hingga Penglihatan

Jadi, apakah ubi cocok untuk diet?

Ubi dapat meningkatkan atau mengurangi penurunan berat badan, bergantung bagaimana kita mengonsumsinya.

Ubi jalar sangat lezat, kaya nutrisi, dan tinggi serat. Ini berarti, ubi dapat membantu kita menurunkan atau mempertahankan berat badan dengan membuat merasa kenyang lebih lama.

Namun, bergantung pada bagaimana ubi dimasak dan bumbu atau pendampingnya, ubi juga dapat meningkatkan gula darah dan memberikan tambahan lemak, gula, dan kalori dalam jumlah tinggi.

Untuk versi yang paling ramah diet, rebus ubi jalar selama 30 menit dan nikmati dengan bumbu, rempah-rempah, saus pedas, atau bawang putih.

Perlu diingat bahwa makan terlalu banyak makanan apa pun dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Variasi dan moderasi adalah aturan praktis yang baik jika ingin mempertahankan atau menurunkan berat badan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com