Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penguin Kaisar, Koloni Penguin Penghuni Antartika Barat

Kompas.com - 23/01/2023, 19:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Penguin kaisar adalah spesies penguin paling besar di dunia. Koloni penguin ini hidup di perairan Antartika, Kutub Selatan.

Belum lama ini, para peneliti menemukan koloni penguin kaisar yang belum pernah terlihat sebelumnya. Koloni penguin ini tertangkap satelit di Antartika Barat.

Dilansir dari Live Science, Senin (23/1/2023), sejauh ini hanya 66 koloni penguin kaisar yang diketahui, namun foto satelit menunjukkan noda kotoran di salju dan es Antartika Barat yang mengungkapkan kehidupan koloni penguin kaisar.

Koloni penguin ini diperkirakan menjadi rumah bagi sekitar 1.000 burung dewasa, terdiri dari 500 pasang dengan anaknya.

Ditemukannya koloni baru penguin kaisar bernama latin Aptenodytes forsteri ini, menambah wawasan penting tentang spesies penguin emperor ini.

Penemuan koloni kaisar ini, kata Peter Fretwell, petugas informasi geografis di British Antarctic Survey (BAS), ditemukan dari pencitraan dua satelit Copernicus Sentinel-2 milik Badan Antariksa Eropa (ESA).

Baca juga: Mengenal Ular King Cobra, Ular Berbisa Terpanjang di Dunia

Guano atau kotoran penguin yang menumpuk dan menodai es berwarna cokelat tua, membuat koloni penguin kaisar ini pun dapat terlihat lebih jelas, dibandingkan koloni itu sendiri.

Spesies penguin tertinggi dan terberat

Penguin kasiar adalah spesies penguin tertinggi dan terberat dari semua jenin penguin yang ada di planet ini. Tinggi penguin kaisar bisa mencapai 100 Cm dan beratnya bisa mencapai 45 Kg.

Kenapa disebut penguin kaisar atau penguin emperor?

Penguin kaisar memiliki berwarna hitam, putih dan kuning yang dramatis. Inilah alasan mengapa burung yang tidak bisa terbang ini dinamakan penguin kaisar.

Penguin kaisar menghabiskan sebagian besar musim panas di Antartika dengan menyelam untuk mencari ikan, krustasea dan krill.

Koloni penguin ini berkembang biak selama berbulan-bulan selama musim dingin yang gelap di permukaan lautan es yang padat, terkadang di tempat yang berada lebih dari 50 Km dari lautan terbuka, di mana suhu tempat mereka berkembang biak bisa mencapai minus 60 derajat Celsius.

Baca juga: Mengenal Burung Kenari, dari Mana Asal Burung Ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com