Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Burung Kenari, dari Mana Asal Burung Ini?

Kompas.com - 25/10/2022, 09:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Burung kenari adalah salah satu jenis burung peliharaan yang memiliki keunikan suara dan membuatnya populer di kalangan pencinta burung. Namun, sebenarnya dari mana asal burung ini?

Kepopuleran burung kenari di kalangan pencinta burung, yakni karena suara kicauannya yang merdu. Suara burung kenari menjadi daya tarik yang menarik bagi para penggemar burung kicau.

Dikutip dari The Spurce Pets, Selasa (25/10/2022), burung kenari memiliki nama latin Serinus canaria domestica dan telah sejak lama dikembangbiakkan secara hati-hati.

Sejarah dan asal burung kenari

Namun, mungkin tak banyak yang tahu dari mana asal burung kenari ini.

Ternyata burung kenari liar adalah jenis burung finch kecil yang berasal dari pulau-pulau Makaronesia seperti pulau Azores, Madeira, dan Kepulauan Canary.

Spesies burung kecil ini telah dikembangbiakkan di penangkaran sejak abad ke-17.

Baca juga: Fosil Burung Terbesar di Dunia Ditemukan di Australia, Seperti Apa?

Pada periode tersebut, burung kenari didatangkan dari Eropa yang dibawa para pelaut Spanyol setelah mereka menaklukkan pulau-pulau Makaronesia.

Burung bersayap warna-warni ini pun kemudian dijual di toko hewan peliharaan dan secara genetika, burung kenari yang saat ini banyak dipelihara sudah sangat berbeda dengan nenek moyang mereka, burung kenari liar di tempat asalnya.

Burung kenari adalah spesies burung yang sangat mudah dikembangbiakkan dengan spesies burung finch lainnya. Pada akhirnya hibridisasi ini menghasilkan jenis burung kenari yang unik.

Sebagai contoh, burung kenari merah dihasilkan dari pembiakan burung kenari domestik dengan siskin merah, yakni burung finch Amerika Selatan.

Karakter burung kenari

Keunikan burung kenari adalah sangat senang berada di sekitar orang-orang, dan merupakan jenis burung yang cerdas.

Baca juga: Frogmouth Jadi Burung Paling Instagrammable Menurut Sains, Apa Alasannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com