Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2022, 10:02 WIB
Nadia Faradiba,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.comNebula adalah objek luar angkasa yang selalu menarik untuk dibahas karena bentuknya yang indah dan megah. Namun, apa nebula yang paling dekat dengan Bumi dan galaksi kita?

Nebula paling dekat dengan Bumi adalah Nebula Helix. Nebula Helix berjarak 650 juta tahun cahaya dari Bumi, tepatnya berada di rasi bintang Aquarius.

Dalam catatan NASA, Nebula Helix diberi nama NGC 7293 setelah ditemukan pada abad ke-18. Nebula ini memiliki cahaya yang sangat terang dan tampak seperti mata yang sangat besar.

Oleh karena itu, Nebula Helix disebut juga Eye of God atau Mata Tuhan. Dengan pengaturan khusus, nebula ini dapat diamati menggunakan teleskop biasa.

Nebula Helix dipercaya terbentuk sekitar 10.600 tahun yang lalu. Pusat tata suryanya adalah bintang GJ 9785 yang telah mencapai akhir usianya. Oleh karena itu nebula ini tengah membesar menuju bintang mati.

Nebula Helix memiliki warna biru kehijauan pada pusatnya. Warna ini berasal dari atom oksigen yang terkena radiasi ultraviolet dari pusat tata suryanya yang memiliki suhu 120.000 derajat Celsius.

 

Sedangkan pada jarak yang lebih jauh, warnanya menjadi merah karena gas yang dominan adalah hidrogen dan nitrogen.

Baca juga: Fenomena Apa Itu Nebula di Luar Angkasa?

Apa itu nebula?

Nebula adalah istilah yang digunakan untuk menyebut awan besar yang terdiri dari gas dan debu yang terionisasi di luar angkasa. Kata nebula berasal dari bahasa Latin yang berarti debu, kabut, atau asap.

Sebagian besar nebula merupakan sisa ledakan dari bintang yang mati dan mengeluarkan gas serta debu, contohnya Supernova. Namun, sebagian nebula lainnya merupakan tempat dimana bintang baru terbentuk.

Nebula pertama kali ditemukan pada tahun 964 oleh ahli astronomi Persia bernama Abdul Rahman Al-Sufi. Ia menuliskan Galaksi Andromeda sebagai awan kecil. Selain itu, ahli astronomi dari Arab dan China juga menemukan Nebula Crab pada tahun 1054.

Pada abad ke-17, barulah nebula benar-benar dapat diamati dengan baik setelah perkembangan alat optik yang lebih baik.

Sedangkan pada tahun 1610, Nicolas-Claude Fabri de Pieresc menemukan Nebula Orion dan dilanjutkan dengan observasi lebih dalam oleh Christiaan Huygens pada 1659.

Edwin Hubble mungkin menjadi nama yang lebih familiar dengan kita saat ini. Ia adalah orang yang berjasa mengategorikan nebula berdasarkan spektrum cahaya yang dipancarkan, serta menemukan nebula lainnya di ruang antar bintang.

Baca juga: Nebula Tarantula Raksasa Tertangkap Teleskop James Webb, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com