Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Sakit Kepala Selama 3 Hari, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 27/08/2022, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Seorang pembaca perempuan Kompas.com berinisial RM usia 20 tahun bertanya ke subrubrik Halo Prof! mengenai sakit kepala yang dialaminya. Berikut pertanyaannya:

"Pagi dok, saya sakit kepala sudah tiga harian. Jalau dibuat menunduk pusing banget. Dan kepala bagian depan sama belakang pusingnya banget. Itu kenapa ya dok? Terima kasih."

Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Triana Ayuningtyas, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Berikut paparannya:

Halo Ibu RM, terima kasih atas pertanyaannya.

Sebetulnya sakit kepala sangat luas dan penyebabnya pun sangat banyak, sehingga biasanya dokter akan membutuhkan informasi yang lebih banyak dan terperinci terkait keluhannya.

Baca juga: Sakit Kepala Akibat Cuaca Panas, Apa Saja Gejalanya?

Pertama, keluhannya sendiri dikatakan sebagai pusing, pusing di sini apakah nyeri atau sensasi berputar atau goyang? Lalu untuk sakit kepala yang sudah tiga hari, apakah terus menerus dirasakan atau hilang timbul?

Kami juga perlu mengetahui intensitas nyeri ini setinggi apa,serta apakah yang pertama kali dirasakan atau sudah berulang-ulang kali dengan pola dan karakteristik yg sama.

Kemudian, dalam tiga hari ini, apakah sudah bisa diidentifikasi faktor pemicu sakit kepala atau nyeri kepala tersebut ataupun faktor yang justru mengurangi sakit kepalanya? Contohnya, apakah sudah istirahat atau minum obat-obatan tertentu untuk mengurangi nyerinya.

Sebab, sakit kepala sangat luas sehingga kami harus memastikan apakah ini sakit kepala primer di mana tidak ada gangguan struktural khusus atau nyeri kepala sekunder di mana ada sesuatu yang harus kami awasi lebih lanjut.

Ilustrasi sakit kepala dan mengalami vertigoShutterstock/fizkes Ilustrasi sakit kepala dan mengalami vertigo

 

Beberapa red flags yang harus diperhatikan adalah adanya keluhan lain seperti apakah disertai demam, apakah ada riwayat sakit sebelumnya, apakah mengalami nyeri mata, pandangan kabur atau dobel, sensasi kesemutan dan lain-lain.

Baca juga: Benarkah Tekanan Darah Tinggi Menyebabkan Sakit Kepala?

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan apakah ada defisit atau gangguan pada saraf yang diperiksa. Kemudian kami akan telaah lebih lanjut, apakah perlu pemeriksaan lain seperti pemeriksaan laboratorium yang mengambil darah atau pemeriksaan-pemeriksaan yang sifatnya pencitraan, s deperti X-ray dan MRI.

X-ray biasanya dilakukan pada nyeri yang dominan di daerah leher. Sementara itu, untuk nyeri yang dominan di kepala bisa dievaluasi lagi menggunakan MRI atau CT scan. Pada kasus-kasus tertentu, bisa juga dibutuhkan pemeriksaan cairan otak.

Jadi, ada baiknya Ibu melakukan konsultasi ke dokter dan pemeriksaan lebih lanjut jika nyeri kepala tiga hari ini tidak kunjung membaik atau dirasakan terus menerus.

dr. Triana Ayuningtyas, Sp.S

Dokter Spesialis Saraf

RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

dr. Triana Ayuningtyas, Sp.S
Dokter Spesialis Saraf
RS Pondok Indah - Bintaro JayaRS Pondok Indah dr. Triana Ayuningtyas, Sp.S Dokter Spesialis Saraf RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com