KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya siklon tropis MA-ON, yang akan berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia, terutama potensi cuaca ekstrem.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa siklon tropis MA-ON terpantau di Laut China Selatan sebelah barat Filipina dengan kecepatan angin maksimum mencapai 55 knot, dan tekanan udara minimum 985 mb yang bergerak ke arah barat.
Dia menyebut, kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis tersebut.
Berdasarkan analisis BMKG, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang di Aceh, dari Sumatera Barat hingga Sumatera Utara, dari Riau hingga Selat Malaka, dari Bangka Belitung hingga Kepulauan Riau, di Kalimantan Barat.
Selain itu, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, di Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/8/2022).
Beberapa wilayah berpeluang mengalami cuaca ekstrem berupa hujan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai angin kencang, dan kilat atau petir akibat siklon tropis MA-ON pada 25-26 Agustus 2022.
Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Mulan, Berpotensi Sebabkan Cuaca Ekstrem di Wilayah Berikut
BMKG merinci wilayah-wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir, akibat dampak siklon tropis MA-ON:
Sementara itu, untuk wilayah yang berpeluang terjadi angin kencang saja pada 25 Agustus 2022 ialah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang pada 26 Agustus 2022 adalah Nusa Tenggara Timur.
Bagi masyarakat yang sedang beraktivitas atau berdomisili di daerah yang masuk dalam daftar kategori waspada potensi cuaca ekstrem, harus mengantisipasi maupun melakukan mitigasi terhadap risiko dampaknya, terutama bencana hidrometeorologi.
Siklon tropis MA-ON yang terdeteksi BMKG di Laut China Selatan diprakirakan mempengaruhi cuaca di Indonesia dan berpotensi sebabkan cuaca ekstrem dan dampaknya seperti bencana hidrometeorologi, di antaranya banjir, banjir bandang, gelombang tinggi, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, jalanan licin, genangan, rob dan sebagainya.
Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 97W, Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Berikut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.