Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Deteksi Lubang Hitam Supermasif, Bisa Telan Materi Seukuran Bumi Tiap Detik

Kompas.com - 20/06/2022, 20:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronom telah mendeteksi lubang hitam paling terang dan tumbuh paling cepat yang pernah ada dalam 9 miliar tahun terakhir.

Tak hanya itu, entitas kosmik yang sangat besar ini juga punya ukuran supermasif, yakni 3 miliar kali lebih besar dari Matahari. Menariknya lagi, lubang hitam tersebut mampu menelan bongkahan materi seukuran Bumi setiap detik.

Dikutip dari Live Science, Senin (20/6/2022) lubang hitam supermasif baru ini dikenal sebagai J1144.

Para astronom disebut berhasil mendeteksi keberadaan lubang hitam berukuran sekitar 500 kali lipat Sagitarius A*, lubang hitam supermasif di jantung Bima Sakti, untuk pertama kalinya.

Baca juga: 86 Persen Orang Bisa Melihat Ilusi Lubang Hitam Ini, Cobalah

Astronom menemukan raksasa kosmik tersebut menggunakan data dari SkyMapper Southern Sky Survey dari Australian National University, yang bertujuan untuk memetakan keseluruhan langit di Belahan Bumi Selatan.

Meski demikian, menemukan lubang hitam memang bukan perkara yang mudah. Ibarat menemukan jarum yang sangat besar dan tak terduga di tumpukan jerami.

"Para astronom telah berburu objek seperti ini selama lebih dari 50 tahun. Mereka telah menemukan ribuan yang lebih redup, tetapi lubang hitam yang sangat terang seperti ini justru lolos tanpa diketahui," kata Christopher Onken, pemimpin peneliti dan astronom di Australiaan National University (ANU), Canberra.

Lebih lanjut dalam keterangannya, astronom menunjukkan bahwa lubang hitam baru yang ditemukan tersebut memakan begitu banyak materi, sehingga membuat horizon peristiwanya sangat lebar.

Horizon peristiwa merupakan batas masa lalu yang tak dapat dilewati oleh apa pun, termasuk cahaya.

"Saking lebarnya, orbit planet di Tata Surya kita semuanya akan muat di dalam horizon peristiwanya," ungkao Samuel Lai, rekan penulis dalam studi ini.

Lubang hitam pada umumnya juga tak dapat dilihat, karena tak memancarkan cahaya. Tetapi para astronom dapat melihat lubang hitam baru ini, karena gravitasinya yang kuat menarik materi menuju horizon peristiwa begitu cepat, sehingga materi berubah menjadi plasma super panas.

Baca juga: NASA Bagikan Suara dari Lubang Hitam Supermasif di Galaksi Bima Sakti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com