Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Deteksi Lubang Hitam Supermasif, Bisa Telan Materi Seukuran Bumi Tiap Detik

Kompas.com - 20/06/2022, 20:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Kejadian itu kemudian mengeluarkan cahaya dalam cincin di sekitar lubang hitam yang disebut piringan akresi.

Piringan akresi raksasa yang baru ditemukan ini adalah yang paling terang yang pernah dideteksi para astronom, karena horizon peristiwanya yang sangat besar dan kecepatan ekstremnya dalam menarik materi.

Menurut peneliti cincin di sekitar ruang hampa yang sangat besar itu memancarkan sekitar 7000 kali lebih banyak cahaya daripada seluruh galaksi kita.

Jadi, itu mengapa batas lubang hitam yang sangat terang itu lah yang pada akhirnya bisa membuat astronom amatir dapat melihatnya dengan teleskop yang cukup kuat, dengan mengarahkannya ke bagian kanan langit.

Baca juga: Teleskop Hubble Tangkap Potret Galaksi dengan Lubang Hitam Aktif, Seperti Apa?

Lebih lanjut, saat ini tim astronom sekarang mencoba untuk menentukan mengapa lubang hitam besar itu sangat haus akan materi.

Para ilmuwan menduga, bahwa peristiwa kosmik bertanggungg jawab atas kelahiran lubang hitam itu.

"Mungkin dua galaksi besar saling bertabrakan, menyalurkan banyak materi ke lubang hitam untuk memberinya makan," papar Onken.

Namun, mungkin akan sulit untuk mengetahui dengan tepat bagaimana lubang hiam itu terbentuk.

Pasalnya, peneliti skeptis akan menemukan lubang hitam lain yang sama besar dan mampu berkembang pesat. Jadi menurut mereka akan sulit untuk menguji teori umum tentang pembentukan benda-benda kosmik yang rakus tersebut.

"Lubang hitam ini sangat luar biasa. Saya tak percaya kita akan menemukan yang serupa," tambah Christian Wolf, rekan penulis dalam studi.

Meski begitu, beberapa peneliti memperkirakan bahwa ada sebanyak 40 kuintiliun di alam semesta. Sehingga kemungkinan masih ada lubang hitam yang lebih rakus di suatu tempat.

Studi ini diserahkan ke arXiv, penyimpanan publikasi riset. Studi sendiri belum ditinjau oleh rekan sejawat, tetapi jika diterima maka akan dipublikasikan di jurnal Publications of the Astronomical Society of Australia.

Baca juga: Terjebak dalam Orbit yang Dekat, Dua Lubang Hitam Supermasif Bakal Bertabrakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com