KOMPAS.com - Angin pasat merupakan salah satu angin yang berada di permukaan Bumi. Angin pasat adalah angin yang bertiup sepanjang tahun secara terus menerus tanpa berganti arah.
Angin pasat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu angin pasat timur laut dan angin pasat barat atau angin pasat tenggara. Angin pasat timur laut adalah angin yang bertiup di belahan Bumi utara. Angin ini bertiup di bagian utara Bumi.
Sedangkan jenis angin kedua, yaitu angin pasat tenggara adalah angin yang bertiup di belahan Bumi selatan, tepatnya pada garis lintang 30 derajat Lintang Selatan.
Kedua jenis angin pasat ini bertemu di daerah tropis atau dekat dengan garis khatulistiwa. Tempat pertemuan angin pasat ini disebut dengan Daerah Konvergensi Antar Tropik atau DKAT. DKAT ditandai dengan tekanan udara yang rendah namun memiliki suhu yang tinggi.
Angin pasat terbentuk dari sel Hadley. Sel Hadley adalah satu dari tiga sel atau sirkulasi udara yang terjadi di atmosfer Bumi. Sistem sirkulasi Hadley sebagian besar berada pada wilayah khatulistiwa sampai daerah subtropis.
Sistem sirkulasi Hadley ini bergerak naik di daerah khatulistiwa, kemudian turun pada daerah subtropis. Tepatnya, sistem sirkulasi Hadley terjadi pada garis lintang 0 sampai 30 derajat.
Angin pasat terbentuk karena adanya ruang kosong di atmosfer di daerah khatulistiwa karena naiknya udara panas. Daerah kosong ini akan memicu udara dari daerah subtropis yang lebih dingin berhembus ke daerah khatulistiwa.
Baca juga: Penyebab Angin Puting Beliung yang Terjadi di Bogor
Terjadinya angin pasat menyebabkan beberapa hal berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.