KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin menganggap bahwa kopi bisa memicu permasalahan jantung, karena efeknya yang bisa mempercepat detak jantung.
Namun, studi baru menunjukkan bahwa minum dua hingga tiga cangkir kopi setiap hari dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, gagal jantung atau masalah irama jantung (aritmia) sekitar 10 hingga 15 persen.
"Kami menemukan, bahwa minum kopi memiliki efek netral artinya tidak membahayakan, bahkan dikaitkan dengan manfaat bagi kesehatan jantung," ujar penulis studi dari Baker Heart and Diabetes Institute, Dr Peter M Kistler.
Dalam tiga studinya, Kistler beserta tim peneliti menggunakan data dari UK Biobank, terhadap lebih dari 500.000 orang selama 10 tahun.
Baca juga: Kopi Mengandung Parasetamol dan Sildenafil, Ini Bahayanya Kata Pakar UGM
Mereka menganalisis data kesehatan peserta penelitian yang mencakup konsumsi harian kopi. Hal ini dilakukan tim untuk meneliti hubungan antara minum kopi dengan beragai permasalahan pada jantung.
Dilansir dari CNN, Jumat (25/3/2022) studi pertama menganalisis data lebih dari 382.500 orang dewasa berusia 57 tahun, yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
Peserta penelitian yang diketahui minum dua hingga tiga cangkir kopi setiap hari, memiliki risiko rendah untuk mengembangkan masalah pada jantung. Sementara, manfaat minum kopi satu cangkir per hari menurunkan risiko stroke atau kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Studi kedua meneliti tentang keterkaitan berbagai jenis kopi bubuk berkafein, kopi instan serta kopi tanpa kafein, dengan hasil yang serupa.
Para peneliti mengungkapkan bahwa minum satu sampai lima cangkir kopi bubuk, atau kopi instan sehari telah dikaitkan dengan risiko terkena aritmia, penyakit jantung atau gagal jantung, atau stroke yang lebih rendah.
Sedangkan, minum dua hingga tiga cangkir kopi jenis apa pun setiap harinya berpotensi mengurangi risiko kematian dini maupun penyakit jantung.
"Saya kira mungkin ada persepsi bahwa kopi instan yang lebih murah mungkin kurang bermanfaat daripada kopi alami yang mungkin dianggap lebih murni, tapi ini tidak terjadi dalam penelitian kami," papar Kistler.
Baca juga: Isyana Sarasvati Akui Kecanduan Kopi sejak Kuliah, Ketahui 8 Manfaat Minum Kopi