KOMPAS.com - CBD di beberapa negara digunakan sebagai pengobatan. Walau CBD memiliki banyak manfaat, namun tersimpan risiko yang besar untuk menggunakan zat ini.
CBD adalah singkatan dari cannabidiol. Cannabidiol merupakan senyawa paling aktif kedua yang terkandung di dalam cannabis, ganja, atau mariyuana. Pada penggunaan mariyuana untuk bidang medis, senyawa yang digunakan adalah CBD.
Bahkan, menurut Harvard Health Publishing, CBD terbukti tidak memicu kecanduan. Hingga saat ini belum ditemukan masalah kesehatan manusia akibat menggunakan CBD murni.
Hal ini tentu berbeda dengan kandungan utama ganja, yaitu tetrahydrocannabinol atau yang biasa disingkat THC. THC menyebabkan efek psikoaktif dan kecanduan.
CBD terbukti bisa mengobati berbagai masalah kesehatan. Salah satu bukti yang paling kuat menunjukkan bahwa manfaat CBD adalah untuk meredakan epilepsi berat pada anak, seperti sindrom Dravet dan sindrom Lennox-Gastaut. Hal ini membuat CBD menjadi obat berbahan dasar ganja yang mendapat ijin dari Food and Drug Administration (FDA).
Selain itu, terdapat pula manfaat kesehatan lainnya. Manfaat CBD adalah:
Baca juga: 5 Fakta Ganja dari Kandungan Zat Adiktif, Efek, hingga Risiko Kecanduan
Walau manfaatnya sangat menjanjikan, CBD juga memiliki risiko. Berikut adalah risiko dan efek samping penggunaan CBD:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.