Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Peristiwa Tumbukan Asteroid dengan Bumi, Buktinya Ada hingga Sekarang

Kompas.com - 21/02/2022, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Selama 4,5 miliar tahun keberadaannya. Bumi bukannya tak pernah luput dari ancaman yang mengintai. Ada beberapa peristiwa tumbukan asteroid dengan Bumi yang terbesar dan pernah tercatat.

Ratusan asteroid besar pernah menabrak planet ini. Meski begitu batuan luar angkasa yang meluncur ke atmosfer Bumi tersebut ukurannya beragam.

Asteroid yang hanya berukuran sekitar 1 meter biasanya tak akan berhasil melewati atmosfer Bumi.

Kecepatan super tinggi benda luar angkasa itu akan memanaskan gas di atmosfer yang akhirnya membakar asteroid saat melewatinya.

Dalam kebanyakan kasus, sisa batuan luar angkasa yang berhasil menembus atmosfer akan menyebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan saat mencapai tanah.

"Atmosfer melindungi kita dari benturan," kata Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California.

Salah satu contohnya adalah meteor dengan lebar 17 m meledak di atas Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013.

Baca juga: Studi: Kegelapan Landa Bumi Usai Tumbukan Asteroid 66 Juta Tahun Lalu

 

Peristiwa tumbukan asteroid dengan Bumi itu menciptakan gelombang kejut yang memecahkan jendela dan cedera. Namun ledakan tersebut tak meninggalkan bekas karena meteor tak benar-benar menyentuh tanah.

Meski begitu bukan berarti tak ada tumbukan benda luar angkasa dalam skala besar. Earth Impact Database mencatat, asteroid yang berhasil lolos dari atmosfer sebagian besar mendarat di Amerika Utara (32 persen), diikuti oleh Eropa (22 persen) dan Rusia dan Asia (16 persen).

Seperti dikutip dari Live Science, Senin (21/2/2022) di antara tumbukan yang diketahui, ada 3 tumbukan paling besar yang menghantam Bumi dan meninggalkan kawah yang dapat dilihat hingga sekarang.

1. Kawah Vredefort di Afrika Selatan

Kawah ini merupakan kawah tumbukan terbesar di Bumi. Kawah berdiameter 160 km dan kemungkinan terbentuk sekitar 2 miliar tahun yang lalu.

Kawah ini sebagian besar telah terkikis, tetapi berdasarkan yang tersisa dari tepinya, ilmuwan memperkirakan asteroid yang menabrak Bumi memiliki diameter hingga 15 km.

"Itu lebih besar dari asteroid yang membunuh dinosaurus," ungkap Chodas.

Selain menimbulkan kawah, dampak dari peristiwa tumbukan asteroid dengan Bumi ini kemungkinan menyebabkan kebakaran di seluruh dunia dan sejumlah besar debu akan terlempar ke atmosfer dan mengubah iklim selama berbulan hingga bertahun-tahun.

Baca juga: Ada Tumbukan Asteroid terhadap Jupiter, Apa Dampaknya ke Bumi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com