Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Peristiwa Tumbukan Asteroid dengan Bumi, Buktinya Ada hingga Sekarang

KOMPAS.com - Selama 4,5 miliar tahun keberadaannya. Bumi bukannya tak pernah luput dari ancaman yang mengintai. Ada beberapa peristiwa tumbukan asteroid dengan Bumi yang terbesar dan pernah tercatat.

Ratusan asteroid besar pernah menabrak planet ini. Meski begitu batuan luar angkasa yang meluncur ke atmosfer Bumi tersebut ukurannya beragam.

Asteroid yang hanya berukuran sekitar 1 meter biasanya tak akan berhasil melewati atmosfer Bumi.

Kecepatan super tinggi benda luar angkasa itu akan memanaskan gas di atmosfer yang akhirnya membakar asteroid saat melewatinya.

Dalam kebanyakan kasus, sisa batuan luar angkasa yang berhasil menembus atmosfer akan menyebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan saat mencapai tanah.

"Atmosfer melindungi kita dari benturan," kata Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California.

Salah satu contohnya adalah meteor dengan lebar 17 m meledak di atas Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013.

Peristiwa tumbukan asteroid dengan Bumi itu menciptakan gelombang kejut yang memecahkan jendela dan cedera. Namun ledakan tersebut tak meninggalkan bekas karena meteor tak benar-benar menyentuh tanah.

Meski begitu bukan berarti tak ada tumbukan benda luar angkasa dalam skala besar. Earth Impact Database mencatat, asteroid yang berhasil lolos dari atmosfer sebagian besar mendarat di Amerika Utara (32 persen), diikuti oleh Eropa (22 persen) dan Rusia dan Asia (16 persen).

Seperti dikutip dari Live Science, Senin (21/2/2022) di antara tumbukan yang diketahui, ada 3 tumbukan paling besar yang menghantam Bumi dan meninggalkan kawah yang dapat dilihat hingga sekarang.

1. Kawah Vredefort di Afrika Selatan

Kawah ini merupakan kawah tumbukan terbesar di Bumi. Kawah berdiameter 160 km dan kemungkinan terbentuk sekitar 2 miliar tahun yang lalu.

Kawah ini sebagian besar telah terkikis, tetapi berdasarkan yang tersisa dari tepinya, ilmuwan memperkirakan asteroid yang menabrak Bumi memiliki diameter hingga 15 km.

"Itu lebih besar dari asteroid yang membunuh dinosaurus," ungkap Chodas.

Selain menimbulkan kawah, dampak dari peristiwa tumbukan asteroid dengan Bumi ini kemungkinan menyebabkan kebakaran di seluruh dunia dan sejumlah besar debu akan terlempar ke atmosfer dan mengubah iklim selama berbulan hingga bertahun-tahun.

2. Kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatan Meksiko

Kawah ini memang lebih dikenal dibandingkan dengan yang lain. Kawah dengan lebar 180 km tercipta dari tumbukan asteroid berdiameter 12 km yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu.

Meski kawah sekarang berada di darat, namun saat itu tumbukan mengenai bawah laut dangkal. Tumbukan asteroid ini menyebabkan kepunahan 75 persen spesies, termasuk dinosaurus nonavian.

Selain itu, batu dan puing-puing terlempar hingga ke luar angkasa. Dan saat masuk kembali ke Bumi puing tersebut menyala dan membakar sebagian besar planet.

Dampak lain dari tumbukan ini adalah menciptakan awan debu yang menyelimuti Bumi selama bertahun-tahun, menghalangi Matahari dan menganggu rantai makanan. Dinosaurus nonavian yang bertahan dari dampak awal kemungkinan kelaparan.

3. Kawah Sudbury di Ontario, Kanada

Kawah ini menempati urutan ketiga sebagai kawah tumbukan asteroid tertua yang diketahui di Bumi.

Sebuah studi tahun 2014 yang dipublikasikan di jurnal Terra Nova menyebut mungkin bukan asteroid yang membuat cekungan tersebut melainkan komet atau campuran batu asteroid dan es yang menghantam Bumi sekitar 1,8 miliar tahun yang lalu.

Sayangnya karena erosi, kawah itu hampir tak bisa dikenali lagi.

Earth Impact Database juga menyebut dari 44 kawah terbesar di Bumi yang terbentuk dari dampak batuan luar angkasa, 39 di antaranya terjadi 10 juta tahun yang lalu.

"Banyak yang besar dan benar-benar tua karena pada hari-hari awal Tata Surya, ada lebih banyak benda luar angkasa yang beterbangan dan tumbukan lebih sering terjadi," papar Chodas.

Seperti Bulan yang ditutupi dengan kawah, Bumi mungkin akan terlihat sama jika bukan karena lautan dan erosi.

"Jadi kemungkinan ada lebih banyak lagi dampak asteroid yang bahkan lebih besar namun tak kami miliki catatannya," tambah Chodas.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/21/200200023/3-peristiwa-tumbukan-asteroid-dengan-bumi-buktinya-ada-hingga-sekarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke