Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Intervensi Gizi Bantu Percepatan Penurunan Stunting dengan Target 14 Persen 2024

Kompas.com - 28/01/2022, 08:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Dalam upaya mencapai target penurunan kasus stunting di Indonesia dari 27,67 persen (2019) menjadi 14 persen tahun 2024 nanti. Semua instansi terkait melakukan berbagai intervensi agar stunting dapat diturunkan, salah satunya intervensi gizi.

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr Dhian P. Dipo mengatakan, memang angka jumlah kasus stunting saat ini masih dua kali lipat dibandingkan target 2024 nanti.

Namun, bukan berarti target tersebut tidak bisa kita capai dengan baik, dan ini membutuhkan kinerja bersama dalam mencapainya.

Intervensi gizi untuk turunkan stunting

Stunting adalah kekurangan gizi pada anak di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Sementara, target penurunan stunting ini harus ditangani dengan kerjasama, kerja keras dan kerja nyata agar tercapai, dan hal ini bisa dilakukan dengan intervensi penurunan stunting.

Dalam webinar Kompas Talks dari Hari Kompas bersama Danone Indonesia yang bertajuk Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Sehat di Masa Depan, Rabu (26/1/2022), Dhian menjelaskan, intervensi penurunan stunting dilakukan melalui 2 intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

Baca juga: Pemenuhan Asupan Gizi Seimbang Jadi Kunci Cegah Stunting

 

1. Intervensi gizi spesifik turunkan stunting

Intervensi gizi spesifik adalah kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting, di antaranya seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan.

"Kemenkes memiliki tanggung jawab atas intervensi spesifik ini, dengan penguatan kapasitas SDM mulai dari tenaga kesehatan, guru hingga perangkat desa agar bisa melakukan tindak lanjut dengan tepat ssat menemui kasus di lapangan," kata Dhian.

Dalam intervensi spesifik ini, kata Dhian, pemerintah terutama yang berada di bedang kesehatan harus melakukan strategi konvergensinya, dan harus diprioritaskan di setiap daerah untuk menangani persoalan stunting ini.

Intervensi gizi spesifik ini dibagi menjadi tiga kelompok yakni intervensi prioritas, intervensi pendukung dan intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu.

  • Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi memilik dampak paling besar pada pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau semua sasaran prioritas;
  • Intervensi pendukung, yaitu intervensi yang berdampak pada masalah gizi dan kesehatan lain yang terkait stunting dan diprioritaskan setelah intervensi prioritas dilakukan.
  • Intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu, yaitu intervensi yang diperlukan sesuai dengan kondisi tertentu, termasuk untuk kondisi darurat bencana (program gizi darurat).

Pembagian kelompok ini dimaksudkan sebagai panduan bagi pelaksanaan program intervensi gizi untuk menurunkan angka stunting, apabila terdapat keterbatasan sumber daya.

Baca juga: Tak Hanya Gizi, Asap Kebakaran Hutan Juga Sebabkan Stunting

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com