Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Mudah Tertidur Ketika Naik Mobil? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - 04/01/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat perjalanan menuju suatu tempat, sering kali penumpang didapati tertidur pulas di dalam mobil. 

Sebenarnya mengapa kita mudah mengantuk dan tertidur di mobil?

Melansir Elite Daily, Rabu (26/8/2015) mudah tertidur di dalam mobil dikenal dengan istilah carcolepsy. Secara alami, jika Anda berada di kursi penumpang mungkin ada rasa ketidaknyamanan pada tubuh, tetapi mengingat bukan Anda yang mengemudikan mobil, maka ada rasa nyaman yang muncul karena tidak perlu memerhatikan jalanan di sekitar.

Namun, ini tidak berlaku bagi beberapa orang yang cenderung merasa cemas ketika orang lain memegang kemudi, sehingga mereka akan tetap terjaga di dalam mobil.

Baca juga: Kenapa Tubuh Menggigil Saat Kedinginan? Ini Penjelasannya

Dalam bukunya yang berjudul Traffic and Transport Psychology: Theory and Application, Geoffrey Underwood menjelaskan fenomena ini disebut 'hipnosis jalan raya'.

Istilah tersebut digunakan untuk penumpang dan pengemudi yang merasa tidak perlu memerhatikan rute perjalanan yang sudah diprediksi dan dianggap monoton.

Kendati demikian, Underwood berkata kelelahan fisik juga menjadi salah satu faktor penyebab mudah tertidur di dalam mobil.

Melansir Science Alert, Minggu (8/7/2018) berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Ergonomics, rasa kantuk yang muncul saat berkendara berkaitan dengan getaran yang dihasilkan mobil saat bergerak.

Faktanya, getaran tersebut dapat menyebabkan kantuk hanya dalam waktu 15 menit.

Menurut para peneliti dari RMIT University di Australia, efek ini merupakan sesuatu yang harus dipikirkan oleh produsen mobil, serta pakar keselamatan jalan.

Mereka pun meneliti lebih lanjut tentang bagaimana getaran kursi mobil dapat menyebabkan sesorang tidur pulas.

"Kami telah menemukan, bahwa getaran halus yang dihasilkan kursi mobil saat Anda mengemudi dapat menidurkan otak dan tubuh Anda," ujar salah satu peneliti, Stephen Robinson.

Sementara itu, Robinson dan timnya telah meneliti 15 orang dan menghubungkannya ke simulator virtual yang dapat digetarkan pada frekuensi yang berbeda. Mereka diuji sebanyak dua kali, pengujian pertama tanpa getaran dan pengujian selanjutnya dengan getaran frekuensi rendah, sekitar 4 sampai 7 Hertz.

Baca juga: Kenapa Kita Sakit Perut Saat Nervous? Ini Penjelasan Sains

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com