Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta yang Harus Diketahui tentang Varian Omicron

Kompas.com - 22/12/2021, 10:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Omicron adalah varian virus baru penyebab Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada akhir November 2021 lalu.

Sejak pertama kali diumumkan, varian Omicron Covid telah menyebar ke berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin pada Kamis, (16/12/2021) lalu melaporkan satu kasus Omicron Indonesia yang dialami oleh salah satu petugas pembersih di Wisma Atlet Jakarta.

Kemudian, pada Sabtu (18/12/2021) Kemenkes mengumumkan kembali dua pasien yang terkonfirmasi terpapar varian Omocron, sehingga total kasus Omicron di Indonesia bertambah menjadi tiga orang.

Baca juga: Mengapa Varian Omicron Lebih Cepat Menular Dibandingkan Varian Delta? Ini Kata WHO

Melansir NBC News, Selasa (21/12/2021) sejauh ini, para ilmuwan di seluruh dunia sedang berlomba-lomba untuk memahami bagaimana penyebaran dan risiko dari keparahan penyakit yang disebabkan virus Omicron.

Berikut 6 hal yang sudah diketahui dari varian Omicron

1. Sangat cepat menyebar

Varian Omicron disebut sebagai ancaman terbesar dalam upaya untuk mengakhiri pandemi.

Para ali mengatakan, varian Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan virus yang menyebabkan vaksin Covid-19 dan terapi monoklonal tidak efektif dalam membentuk kekebalan.

Selain itu, mereka juga menjelaskan ada kemungkinan bahwa mutasi membuat virus Omicron lebih mudah menyebar.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengatakan bahwa varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan varian virus corona yang terdeteksi sebelumnya.

"Kami tahu bahwa varian Omicron sangat cepat menyebar, dan memang lebih cepat menyebar dibandingkan varian Delta di berbagai negara," ujar pemimpin teknis Program Darurat Kesehatabn WHO, Dr Maria Van Kerkhove dikutip dari laman Instagram resmi WHO, Jumat (17/12/2021).

2. Gejala Omicron

Meski terlihat mirip, gejala Omicron tampaknya sedikit berbeda dengan varian Covid sebelumnya.

Dikutip dari Good to Know, Jumat (17/12/2021) dokter sekaligus Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee memaparkan sejauh ini pasien yang terpapar varian Omicron mengeluhkan sakit kepala, nyeri di seluruh tubuh, dan kelelahan yang parah.

Lebih lanjut, dia berkata gejala varian Omicron sedkit berbeda dari sebelumnya, yakni sakit tenggorokan ringan, gatal di tenggorokan, tidak batuk, serta tidak kehilangan penciuman atau anosmia.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut gejala Omicron yang telah diamati, antara lain:

  • Batuk kering dan gatal di tenggorokan
  • Kelelahan
  • Hidung tersumbat
  • Demam
  • Mual
  • Napas pendek atau kesulitan bernapas
  • Serta diare

3. Disebut "lebih ringan"

Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, laporan awal WHO menemukan varian Omicron "lebih ringan" dibandingkan varian sebelumnya.

Pasalnya, para peneliti menganalisis varian virus baru, dan melihat kasus-kasus di Afrika Selatan, di mana varian Omicron terdeteksi pertama kali menunjukkan bahwa virus ini menyebabkan penyakit tidak separah varian Delta.

Pejabat kesehatan Afrika Selatan menemukan, pasien yang dirawat di rumah sakit akibat terpapar varian Omicron 29 persen lebih sedikit dibandingkan gelombang infeksi varian Delta.

Di samping itu, Menkes Afrika Selatan juga mengatakan pada 17 Desember lalu kasus rawat inap di negara itu secara signifikan menurun. Lalu, memasuki pekan kedua sejak virus Omicron masuk ke Afrika, kasus rawat inap tercatat kurang dari 2 persen saja.

Meski laporan ini menggembirakan, para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah varian Omicron memang "lebih ringan" atau apakah ada faktor lain termasuk populasi usia muda di Afrika Selatan.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Terinfeksi Varian Omicron?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com