Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Varian Omicron, Mengapa WHO Melewatkan Dua Alfabet Yunani untuk Menamainya?

Kompas.com - 30/11/2021, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Varian baru untuk varian kedua yang ditemukan di Afrika Selatan, akhirnya resmi menyandang nama Omicron. Namun, dalam urutan alfabet Yunani, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melewatkan dua huruf sebelum nama tersebut.

Penamaan varian-varian baru virus corona yang terus bermunculan telah dilakukan WHO sejak Mei lalu. Saat itu ada sekitar 10 varian baru virus corona yang telah dilaporkan kepada WHO.

Akhirnya, untuk memudahkan identifikasi varian virus corona yang terus bermutasi, maka WHO menggunakan huruf alfabet Yunani secara berurutan.

Mutasi virus corona pertama yang teridentifikasi di Inggris, yakni B.1.1.7, diberi nama Alpha yang menandai varian pertama virus corona.

Selanjutnya, varian-varian yang muncul di Afrika Selatan, India, Brasil dan lain sebagainya.

Saat ini, di tengah munculnya varian baru Omicron, varian Delta yang merupakan varian keempat yang merebak di India, menjadi varian virus corona paling dominan di dunia. Selanjutnya, dikenal juga varian Beta, Epsilon, Iota dan Lambda.

Jika penamaan varian baru virus corona dilakukan secara berurutan, semestinya WHO menyematkan nama Nu untuk varian B.1.1.529 yang ditemukan di Afrika Selatan pekan lalu.

Baca juga: 5 Varian yang Masuk Daftar Variant of Concern WHO, Terbaru Omicron

 

Namun, dilansir dari CNN, Selasa (30/11/2021), WHO justru menyematkan nama Omicron untuk varian baru virus corona, B.1.1.529 dari Afrika Selatan.

WHO melewatkan dua huruf alfabet Yunani untuk menamai varian B.1.1.529, yang kini menggemparkan dunia.

Nama tersebut yakni Nu dan Xi, huruf ke 12 dan 13 dalam alfabet Yunani, sedangkan Omicron adalah alfabet ke 15.

WHO menjelaskan bahwa Nu adalah nama yang terlalu mudah dikacaukan, dan penyebutannya pun mirip 'new' yang artinya 'baru'.

Sementara itu, nama Xi, tak digunakan WHO, karena merupakan nama yang tampak umum dijadikan sebagai nama keluarga.

Terkait penamaan nama varian baru Omicron, pemberian nama penyakit baru, WHO menyarankan untuk menghindari penamaan yang dapat menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional maupun etnis.

Baca juga: Update WHO tentang Varian Omicron, Penularan hingga Efektivitas Vaksin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com