Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nama Varian Omicron, Mengapa WHO Melewatkan Dua Alfabet Yunani untuk Menamainya?

KOMPAS.com - Varian baru untuk varian kedua yang ditemukan di Afrika Selatan, akhirnya resmi menyandang nama Omicron. Namun, dalam urutan alfabet Yunani, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melewatkan dua huruf sebelum nama tersebut.

Penamaan varian-varian baru virus corona yang terus bermunculan telah dilakukan WHO sejak Mei lalu. Saat itu ada sekitar 10 varian baru virus corona yang telah dilaporkan kepada WHO.

Akhirnya, untuk memudahkan identifikasi varian virus corona yang terus bermutasi, maka WHO menggunakan huruf alfabet Yunani secara berurutan.

Mutasi virus corona pertama yang teridentifikasi di Inggris, yakni B.1.1.7, diberi nama Alpha yang menandai varian pertama virus corona.

Selanjutnya, varian-varian yang muncul di Afrika Selatan, India, Brasil dan lain sebagainya.

Saat ini, di tengah munculnya varian baru Omicron, varian Delta yang merupakan varian keempat yang merebak di India, menjadi varian virus corona paling dominan di dunia. Selanjutnya, dikenal juga varian Beta, Epsilon, Iota dan Lambda.

Jika penamaan varian baru virus corona dilakukan secara berurutan, semestinya WHO menyematkan nama Nu untuk varian B.1.1.529 yang ditemukan di Afrika Selatan pekan lalu.

Namun, dilansir dari CNN, Selasa (30/11/2021), WHO justru menyematkan nama Omicron untuk varian baru virus corona, B.1.1.529 dari Afrika Selatan.

WHO melewatkan dua huruf alfabet Yunani untuk menamai varian B.1.1.529, yang kini menggemparkan dunia.

Nama tersebut yakni Nu dan Xi, huruf ke 12 dan 13 dalam alfabet Yunani, sedangkan Omicron adalah alfabet ke 15.

WHO menjelaskan bahwa Nu adalah nama yang terlalu mudah dikacaukan, dan penyebutannya pun mirip 'new' yang artinya 'baru'.

Sementara itu, nama Xi, tak digunakan WHO, karena merupakan nama yang tampak umum dijadikan sebagai nama keluarga.

Terkait penamaan nama varian baru Omicron, pemberian nama penyakit baru, WHO menyarankan untuk menghindari penamaan yang dapat menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional maupun etnis.

Kendati diucapkan secara berbeda, huruf ke-13 alfabet Yunani, Xi memiliki kemiripan dengan nama keluarga di China, seperti nama pemimpin China, Xi Jinping.

Sehingga, jika digunakan dapat memicu spekulasi yang mungkin berperan dalam penyebutan nama varian virus corona tersebut.

Sementara China telah berusaha menjauhkan diri dari pandemi Covid-19, mereka juga telah menolak pernyataan bahwa virus itu berasal dari kota Wuhan, China.

Pada Mei lalu, WHO memutuskan untuk menggunakan penamaan dari alfabet Yunani, guna memudahkan pengucapan nama ilmiah, serta mudah diingat.

Sebab, penamaan ilmiah yang sulit untuk melabeli nama varian baru virus corona yang muncul, rentan terhadap kesalahan dalam pelaporan.

"Akibatnya, orang sering menggunakan nama varian berdasarkan tempat di mana mereka (varian baru virus SARS-CoV-2) terdeteksi, yang (kemudian berpotensi) menstigmatisasi dan mendiskriminatif," jelas WHO.

Untuk menghindari stigma ini, WHO telah menghindari mengasosiasikan virus dengan wilayah tertentu di dunia.

Beberapa orang meyakini penggunaan istilah 'virus Wuhan' dan 'virus China' untuk menggambarkan Covid-19 telah menyebabkan penganiayaan terhadap orang-orang keturunan Asia.

Pilihan penamaan penyakit untuk masyarakat, dalam hal ini, penamaan pada varian-varian baru virus corona, menurut WHO adalah praktik yang terbaik.

Tujuannya, untuk meminimalkan dampak negatif yant tidak perlu dari nama penyakit terhadap perdagangan, perjalanan, pariwisata atau kesejahteraan hewan.

Varian Omicron adalah varian baru virus corona yang terdeteksi pekan lalu, yang dilaporkan pejabat Afrika Selatan, telah menyebar dengan sangat cepat di negara ini.

Varian baru B.1.1.529 atau varian Omicron telah menyebabkan kekhawatiran dunia, sebab, menurut ilmuwan Afrika Selatan, Covid varian Omicron memiliki jumlah mutasi virus yang sangat banyak.

Tak hanya itu, varian tersebut disebut 500 persen varian Omicron lebih menular.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/30/170100423/nama-varian-omicron-mengapa-who-melewatkan-dua-alfabet-yunani-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke