Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 07:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Varian baru B.1.1.529 Omicron disebut lebih cepat menular dan berbahaya dibandingkan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Apakah varian Omicron yang diidentifikasi di Afrika Selatan ini dapat meningkatkan risiko gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia?

Menjawab persoalan ini, Epidemiologi dari dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, kemungkinan gelombang tiga pandemi Covid-19 itu memang bisa saja terjadi.

Terlebih dengan kondisi yang sangat serius saat ini, tetapi tidak dilakukan surveilance genom dengan bijak mulai di dalam negeri sendiri, karena masih banyak sekali negara yang saat ini masuk dalam kawasan rawan.

Dengan potensi penularan varian Omicron yang bisa mencapai 500 persen tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Covid Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).

Untuk diketahui, variant of interest adalah varian virus SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus.

Baca juga: Varian Baru Omicron dari Afrika Selatan, Mengapa Mengkhawatirkan?

 

Sedangkan, Variant of Concern yang kini dilabelkan pada varian baru Covid Omicron dari Afrika Selatan, adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.

Menurut Dicky, pengkategorian varian baru Omicron B.1.1.529 langsung menjadi VoC, artinya  ini menandakan bahwa kondisi ini sudah sangat serius dan semua negara masih dalam keadaan rawan.

"Varian Omicron langsung menjadi variant of concern ini adalah satu pertanda yang sangat serius, karena umumnya (varian) yang baru-baru itu jadi variant of interest dulu atau variant under investigation, tapi ini langsung lompat, artinya ini tanda amat sangat seirus," jelasnya.

Ia menambahkan, dari kondisi pengkategorian varian baru B.1.1529 Omicron langsung menjadi VoC inilah yang meningkatkan risiko negara-negara bisa mengalami gelombang ketiga terutama saat libur natal dan tahun baru.

"Dan inilah yang salah satu mendasari kenapa saya juga mampu memprediksi ada potensi gelombang berikutnya di dalam hal ini (ditemukan varian baru Omicron), bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/11/2021).

Hal ini dikarenakan, Covid varian Omicron lahir dari satu situasi di mana adanya wilayah negara dengan kawasan yang rendah kapasitas protokol kesehatan 5M-nya.

Baca juga: Varian Baru B.1.1.529 Omicron 500 Persen Lebih Menular dari Virus Aslinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com