Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamil Kembar Berisiko Tinggi Preeklamsia, Kok Bisa? Ini Kata Dokter Kandungan

Kompas.com - 14/10/2021, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki anak kembar, mungkin menjadi keinginan besar bagi sebagian orang. Tetapi, waspada hamil kembar berisiko meningkatkan preeklamsia, kondisi di mana tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang bisa berujung kematian ibu dan janin.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda, dr Aditya Kusuma dalam diskusi daring bertajuk Webinar Roche: Deteksi Dini Preeklamsia untuk Kurangi Risiko Kematian Ibu dan Janin, Selasa (12/10/2021).

Preeklamsia adalah gangguan tekanan darah yang hanya terjadi pada kehamilan dan dapat menyebabkan komplikasi.

"Preeklamsia itu per definisnya adalah halilintar atau petir, karena sifatnya silent killer (pembunuh senyap- tidak ketahuan). Sekalinya muncul itu bisa membahayakan ibu dan janin," kata Aditya.

Di antara banyak faktor risiko pemicu preeklamsia pada ibu hamil, mengandung lebih dari satu janin atau mengandung anak kembar adalah salah satu risiko tinggi preeklamsia itu terjadi.

Baca juga: Kasus Langka, Ibu Ini Hamil Janin Kembar dengan Selisih 3 Minggu

 

"Risiko kehamilan kembar itu juga lebih tinggi, kita di dunia medis pada dasarnya ini (kehamilan kembar) adalah double the trouble potensi muncul preeklamsia itu risikonya meningkat bila dibandingkan kehamilan tunggal," kata dia.

Komplikasi yang terjadi akibat preeklamsia yakni termasuk kerusakan pada organ vital, khususnya ginjal dan hati.

Risiko komplikasi pada janin muncul karena janin kembar harus berbagi asupan makanan dan kebutuhan lain agar bisa berkembang sempurna selama proses kehamilan.

Jika hal ini terjadi, maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi yang ada. Bayi bisa saja bertubuh kecil, bayi lahir prematur, atau mengalami kelainan letak seperti melintan dan sebagainya sehingga harus lahir dengan jalur operasi.

Sementara itu, risiko hamil kembar ini dapat memicu kondisi hipertensi pada ibu yang juga dapat menyebabkan berbagai gangguan baik untuk organ tubuh ibu itu sendiri, juga perkembangan janin yang dikandungnya.

Baca juga: Hamil Bayi Kembar Berisiko Lahir Prematur, Seperti yang Dialami Cynthia Lamusu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com