Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Rambut Sering Rontok, Bisa Karena Stres

Kompas.com - 21/08/2021, 17:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comRambut rontok bisa mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Penting mengetahui kenapa rambut sering rontok agar mengetahui apakah kerontokan normal atau berlebihan, bisa tumbuh kembali, hingga menentukan apakah perlu perawatan untuk mencegah kebotakan.

Dilansir dari American Academy of Dermatology Association, ini alasan kenapa rambut sering rontok.

Faktor genetik

Baik wanita dan pria cenderung mengalami rambut rontok akibat faktor genetik. Biasanya rontok ini dimulai ketika usia dewasa atau sudah tua. Karakteristiknya khas menunjukkan bahwa kehilangan rambutnya terjadi berpola.

Misalnya, pada pria, ada orang yang mulai mengalami penipisan rambut di bagian atas kepala, ada juga yang di mulai dari depan garis rambut. Sedangkan pada wanita biasanya ditandai penipisan rambut secara umum.

Sebagian orang memiliki genetik yang menyebabkan folikel rambut mengecil dan berhenti menumbuhkan rambut. Bahkan terdapat sedikit kasus genetik ini dimulai dari usia remaja.

Pada kasus ini, perawatan tertentu bisa membantu memperlambat rambut rontok. Beberapa juga merespons perawatan dengan baik hingga rambut tumbuh kembali.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Rambut Rontok agar Tidak Botak

Usia

Pola kehilangan rambut pada penyebab ini hampir serupa dengan rontok akibat genetik. Bedanya, ini bisa terjadi pada semua orang dan ditandai dengan rambut yang kehilangan warna. Rambut yang tidak memiliki warna ini disebut dengan uban.

Perawatan bisa membantu menumbuhkan kembali rambut yang telah menipis. Namun, respons tiap orang terhadap perawatan ini akan berbeda-beda.

Alopecia areata

Ini merupakan kondisi autoimun dimana imun tubuh pasien menyerang folikel rambut sehingga rambut tidak bisa lagi tumbuh. Gejala dari penyakit ini adalah rambut rontok tidak hanya pada kulit kepala, namun juga di seluruh bagian tubuh, seperti alis dan bulu mata.

Kasus ini bisa dirawat untuk menstimulasi tumbuhnya rambut.

Perawatan kanker

Pasien kanker yang menerima kemoterapi dan terapi radiasi di sekitar kepala dan leher, pasien kemungkinan akan kehilangan seluruh rambutnya. Biasanya ini akan terjadi dalam beberapa minggu setelah memulai terapi.

Beberapa bulan setelah selesai kemoterapi dan terapi radiasi, normalnya rambut akan tumbuh lagi. Beberapa perawatan khusus bisa membantu mempercepat proses penumbuhan rambut kembali.

Hormonal dan stres

Beberapa bulan setelah melahirkan biasanya rambut akan mulai rontok. Begitu juga dengan stres. Namun, tidak perlu khawatir. Setelah stres hilang atau melahirkan telah berlalu beberapa bulan, rambut akan kembali tumbuh normal dalam 6 sampai 9 bulan.

Sedangkan gangguan hormonal lainnya, seperti polycystic ovary syndrome (PCOS), bisa juga membuat rambut rontok. Dengan menangani PCOS-nya, maka rambut akan perlahan normal kembali.

Baca juga: 13 Manfaat Daun Salam, Atasi Asam Urat hingga Cegah Rambut Rontok

Pewarnaan rambut

Mengecat rambut bisa menyebabkan folikel rambut rusak. Jika folikel rambut rusak parah, ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada rambut.

Infeksi kulit kepala

Jika kulit kepala terasa gatal, merah, dan menyisakan area kehitaman di kulit kepala, bisa jadi itu infeksi. Jika tidak segera ditangani, akan terbentuk sedikit area yang botak atau dikenal dengan pitak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com