KOMPAS.com – Di era pandemi Covid-19, para orangtua wajib memberikan perlindungan ekstra pada buah hati mereka guna menghindari penularan virus corona.
Terlebih bagi para orangtua yang memiliki anak usia bayi atau batita (bayi di bawah tiga tahun) yang daya tahan tubuhnya baru terbentuk.
Memperhatikan asupan nutrisi menjadi salah satu hal penting untuk menjaga serta meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan batita.
Anak yang memiliki profil gizi kurang baik akan lebih rentan terserang berbagai penyakit. Permasalahan gizi ini bukan hanya persoalan kurang gizi tetapi juga obesitas.
Oleh sebab itu, kunci utamanya adalah memberikan asupan nutrisi yang tepat dan cukup bagi bayi dan batita di 1000 hari pertama kehidupannya.
Baca juga: Gejala Covid-19 pada Bayi yang Harus Diwaspadai
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian nutrisi selama masa pandemi Covid-19 harus mencakup asupan makronutrien dan mikronutrien.
Asupan makronutrien tersebut termasuk karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan asupan mikronutrien termasuk mineral seperti seng, zat besi, kalsium, asam folat, serta vitamin A, C, D, E, B6, dan B12.
Pada anak yang kekurangan gizi atau obesitas, risiko kekurangan zat gizi mikronutrien menjadi lebih tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para orangtua disarankan untuk memberikan makanan yang mengandung protein hewani, seperti daging ayam, hati ayam, daging sapi, ikan salmon, ikan sarden, telur, kerang, dan produk susu.
Asupan makanan untuk bayi dan batita dengan komposisi gizi yang tepat, baik dari segi jumlah, jenis, dan frekuensi, akan memperbaiki profil gizi dan memperkuat daya tahan tubuh.
Baca juga: Bayi Positif Covid-19, Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua Saat Merawatnya
Ketika bayi memasuki usia enam bulan, ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
World Health Organization (WHO) dan IDAI merekomendasikan pemberian MPASI ketika bayi menginjak usia enam bulan.
Pada rentang usia enam hingga 8 bulan, bayi membutuhkan asupan berupa 70 persen ASI (dan/atau susu formula) serta 30 persen MPASI.
Kemudian, bayi di usia 9-11 bulan membutuhkan asupan 50 persen ASI (dan/atau susu formula) serta 50 persen MPASI.
Sedangkan bayi berusia 12-23 bulan membutuhkan asupan dengan komposisi 70 persen MPASI dan 30 persen ASI (dan/atau susu formula).