Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eucalyptus Bantu Redakan Gejala Covid-19 Ringan, Begini Cara Pakainya

Kompas.com - 07/05/2021, 12:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan hasil uji klinis formula eucalyptus bisa membantu mengurangi gejala ringan infeksi Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Peneliti Utama di Balai Besar Penelitian Veteriner Balitbangtan, Kementerian Pertanian, Dr drh Nlp Indi Dharmayanti MSi.

"Dari manifestasi klinis, didapatkan rata-rata durasi gejala pada kelompok yang diberikan eucalypus lebih baik terutama pada gejala batuk, pilek, dan anosmia," kata Indi kepada Kompas.com, Kamis (5/5/2021).

Untuk diketahui, uji klinis formulasi eucalyptus ini dilakukan oleh Baltbangtan Kementerian Pertanian yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca juga: Eucalyptus Bantu Redakan Gejala Ringan Pasien Covid-19, Ini Penjelasannya

Efek eucalyptus dalam membantu meredakan gejala ringan Covid-19 seperti batuk, pilek dan anosmia ditunjukkan melalusi hasil penelitian seperti berikut:

  1. Pertama, formula eucalyptus meningkatkan CT Value secara signifikan pada uji realtime PCR sebagai representasi menurunnya viral load pada kelompok perlakukan dibandingan dengan kelompok kontrol.
  2. Kedua, proporsi negatif Covid-19 pada kelompok perlakuan juga meningkat secara signifikan.
  3. Ketiga, Eucalyptus formula Balitbangtan secara signifikan menurunkan sitokin proinflamatori(IL-6), meningkatkan proliferasi limfosit dan menurunkan NLR tanpa meningkatkan TGFb1.

"Demikinan pula gambaran radiologi menunjukkan perbaikan pada kelompok perlakuan dengan eucalyptus," ujarnya.

Dalam pengujian ini, eucalyptus dijadikan sebagai adjuvan artinya obat tambahan. Bukan satu-satunya obat yang diberikan kepada pasien Covid-19. 

Namun, dengan hasil ini artinya pasien bergejala ringan yang diberikan adjuvan eucalyptus ini seharusnya bisa sembuh lebih baik dibandingkan tanpa eucalyptus.

Pengujian Eucalyptus. Formula eucalyptus diuji secara in vitro, di dalam laboratorium. Menunjukkan manfaat eucalyptus atau yang populer dengan minyak kayu putih, dapat membantu meredakan gejala ringan pasien Covid-19.Humas Kementan Pengujian Eucalyptus. Formula eucalyptus diuji secara in vitro, di dalam laboratorium. Menunjukkan manfaat eucalyptus atau yang populer dengan minyak kayu putih, dapat membantu meredakan gejala ringan pasien Covid-19.

Saran penggunaan formulasi eucalyptus

Balibangtan Kementang dalam penelitian ini berfokus terhadap eucalyptus formulasi Balitbangtan, bukan minyak kayu putih.

Kementan melalui Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) membudidayakan eucalyptus citriodora yang sebelumnya sudah ada di Kebun Percobaan (KP) miliki Balittro.

Tidak ingin terulang kembali salah pemahaman akibat isu hoaks mengenai produk eucalyptus dan minyak kayu putih yang dipakai dengan cara dikonsumsi atau diminum, Indi menegaskan penggunaan dalam penelitian ini tidak demikian.

"Kami sementara tidak merekomendasikan untuk diminum, karena data klinis belum punya," ujarnya.

Baca juga: [VIDEO] Tanya Dokter: Benarkah Kalung Eucalyptus Efektif Tangkal Corona?

Serta, sejauh ini penggunaan formulasi eucalyptus yang dianjurkan adalah dengan memakainya secara inhalasi atau dihirup saja.

Sementara itu, penelitian tentang formulasi eucalyptus Balitbangtan ini sendiri sedang diajukan untuk dapat dijadikan adjuvan (obat tambahan) secara komersil.

"Dalam tahap proses di BPOM (pengajuan izin). Semogga dalam waktu dekat dapat segera dipasarkan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com